Sinopsis The Raid (2012)

226623 votes, average 7.6 out of 10

Di tengah kumuhnya Jakarta, berdiri apartemen yang jadi sarang gangster dan pembunuh berbahaya. Tim SWAT elit ditugaskan menjatuhkan gembong narkoba di sana, tapi penyergapan mereka terbongkar. Terjebak di lantai enam tanpa jalan keluar, mereka harus bertarung mati-matian untuk bertahan hidup dan menuntaskan misi.

Seorang anggota tim khusus polisi Indonesia, Rama (Iko Uwais), memulai hari dengan berdoa, berlatih silat, dan berpamitan pada ayah serta istrinya yang sedang hamil. Pada ayahnya, ia mengucapkan janji samar: “Akan kubawa dia pulang.” Ucapan ini terasa penuh makna, namun misterius.

Rama kemudian bergabung dengan tim khusus beranggotakan 20 orang. Di antaranya ada Bowo (Tegar Satrya), Dagu (Eka “Piranha” Rahmadia), Sersan Jaka (Joe Taslim), serta Letnan Wahyu (Pierre Gruno). Mereka ditugaskan menyerbu sebuah blok apartemen kumuh di Jakarta yang dikuasai gembong kriminal Tama Riyadi (Ray Sahetapy) bersama dua tangan kanannya: Andi (Donny Alamsyah) dan Mad Dog (Yayan Ruhian).

Apartemen itu bukan sekadar tempat tinggal, melainkan markas kejahatan. Tama menyewakan kamar-kamar pada para kriminal kota, memberi mereka perlindungan dengan imbalan loyalitas.

Awalnya, operasi berjalan mulus. Tim menyusuri lantai-lantai bawah tanpa ketahuan, menundukkan para penghuni kriminal, bahkan sempat menahan seorang pria polos yang hanya sedang mengantarkan obat untuk istrinya di unit 726.

Namun saat tiba di lantai enam, seorang bocah penjaga mengendus keberadaan mereka. Ia sempat ditembak mati Wahyu, tapi sinyal alarm keburu diteruskan oleh penjaga lain. Tama pun bergerak cepat.

Tama mengerahkan bala bantuan. Penembak jitu menewaskan polisi yang berjaga di luar, lalu membantai anggota yang menunggu di mobil. Pasukan di lantai bawah pun digempur, banyak yang mati.

Kemudian, lampu seluruh gedung dipadamkan. Lewat pengeras suara, Tama memberi pengumuman: “Polisi ada di tangga lantai enam. Siapa pun yang berhasil membunuh mereka akan mendapat hak tinggal gratis selamanya.”

Bagaikan lonceng kematian, para penghuni bersenjata langsung menyerbu. Dalam kegelapan, tim polisi tersisa dihantam dari berbagai arah. Jumlah mereka cepat terkikis.

Baca juga:  Badarawuhi di Desa Penari (2024)

Di tengah kepanikan, Wahyu akhirnya mengaku pada Jaka bahwa misi ini tidak resmi. Ia sengaja mengatur operasi ini demi menyingkirkan Tama, yang berhubungan erat dengan polisi korup, termasuk dirinya. Markas besar kepolisian bahkan tidak tahu posisi mereka. Dengan kata lain, tidak ada bala bantuan yang akan datang.

Para anggota yang selamat berlari ke sebuah unit kosong dan membobol lantai dengan kapak untuk turun ke lantai bawahnya demi melarikan diri. Saat mencoba kabur, Bowo terkena tembakan. Rama kemudian membuat bom rakitan dari tabung gas kecil di dapur, meledakkan para pengejar, memberi waktu untuk bernapas.

Mereka akhirnya berpisah: Jaka, Wahyu, dan Dagu turun ke lantai lima, sementara Rama membantu Bowo naik ke lantai tujuh.

Di sinilah mereka sampai di unit 726, tempat pria polos tadi tinggal. Dengan terpaksa, si penghuni menyembunyikan Rama dan Bowo di balik dinding rahasia, meski istrinya menolak keras. Empat preman bersenjata parang menggeledah apartemen itu, namun gagal menemukan mereka.

Setelah Bowo ditangani lukanya, Rama memutuskan keluar sendirian untuk mencari tim lain. Namun, ia justru berhadapan lagi dengan geng parang. Pertarungan brutal terjadi. Rama berhasil melumpuhkan mereka dengan tangan kosong, bahkan menghantamkan pemimpin geng itu keluar jendela hingga mereka terjatuh bersama ke tangga darurat lantai bawah.

Dalam pencariannya, Rama bertemu Andi, yang baru saja membunuh dua anak buah Tama di lift. Terungkap bahwa Andi adalah kakak Rama yang sudah lama hilang, dan misi ini sebenarnya juga didorong ayah mereka agar Rama menemukan Andi.

Namun, keduanya berbeda jalan. Rama ingin membawa Andi pulang. Andi menolak, memilih tetap hidup nyaman sebagai tangan kanan Tama.

Sementara itu, Jaka dan Dagu dikejar Mad Dog. Wahyu kabur, Dagu dipaksa ikut. Jaka tertangkap. Alih-alih langsung menembak, Mad Dog menantang duel satu lawan satu. Pertarungan sengit berakhir dengan kematian Jaka, tubuhnya diseret ke lift.

Baca juga:  28 Weeks Later (2007)

Tama mulai curiga pada Andi karena kamera pengawas menunjukkan beberapa tindakannya. Ia pun menusuk tangan Andi dan menyerahkannya pada Mad Dog.

Rama akhirnya menyusul, bergabung dengan Wahyu dan Dagu menembus laboratorium narkoba. Namun, saat tahu Andi disiksa Mad Dog, Rama berpisah untuk menyelamatkannya.

Mad Dog, dengan kegilaan khasnya, melepaskan Andi lalu menantang duel dua lawan satu. Pertarungan panjang, brutal, dan melelahkan terjadi. Mad Dog nyaris menang, tapi Andi menusuk lehernya, membuatnya cukup lemah untuk akhirnya dibunuh oleh kedua bersaudara itu.

Sementara itu, Wahyu justru mengkhianati Dagu, menembaknya mati, lalu menyandera Tama. Dengan pongah, ia ingin keluar dari gedung menggunakan Tama sebagai tameng.

Namun, Tama menertawakannya. Ia mengungkap bahwa sejak awal, ini adalah jebakan. Atasan Wahyu sendiri sudah menjualnya. Bahkan bila ia selamat keluar, ia pasti akan dibunuh juga.

Putus asa, Wahyu menembak Tama mati, lalu mencoba bunuh diri. Sayang, pistolnya kosong.

Pada akhirnya, Andi menggunakan wibawanya sebagai bos untuk memberi jalan keluar bagi Rama, Bowo yang terluka, dan Wahyu yang ditangkap. Sebelum berpisah, ia menyerahkan rekaman blackmail milik Tama—bukti korupsi polisi—kepada Rama, berharap itu bisa bermanfaat.

Rama memohon Andi ikut pulang. Namun Andi menolak. Ia sudah terlalu tenggelam dalam dunia kriminal. Ia berkata Rama bisa dilindunginya, tapi Rama tak akan pernah bisa melindunginya.

Dengan senyum, Andi kembali masuk ke blok apartemen, sementara Rama keluar dengan beban berat, membawa Bowo yang sekarat dan Wahyu yang tertangkap. Masa depan mereka masih penuh ketidakpastian.

 

Tagline:1 Ruthless Crime Lord, 20 Elite Cops, 30 Floors of Hell.
Year:
Duration: 101 Min
Country:, ,
Release:
Language:Bahasa indonesia
Budget:$ 1.100.000,00
Revenue:$ 9.148.519,00
Cast:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Leave a Reply