Hutch Mansell, seorang ayah pinggiran kota, suami yang sering diabaikan, dan tetangga biasa — seorang “nobody.” Ketika dua pencuri menyatroni rumahnya pada suatu malam, amarah Hutch yang lama terpendam akhirnya meledak, menyeretnya ke jalan penuh kekerasan yang membuka kembali rahasia kelam yang selama ini ia coba tinggalkan.
Di sebuah ruang interogasi, Hutch Mansell (Bob Odenkirk) duduk dengan wajah lebam dan tubuh penuh luka. Di tangannya, seekor kucing liar yang ia beri makan tuna dari kaleng. Dengan tenang ia menyalakan sebatang rokok. Dua detektif menatapnya tajam, mencoba memahami siapa pria ini. Hutch hanya menjawab singkat, “Aku bukan siapa-siapa.”
Beberapa hari sebelumnya, Hutch menjalani hidup yang nyaris membosankan. Rutinitas yang sama setiap hari: olahraga pagi, perjalanan kerja, pekerjaan membosankan di kantor yang ia jalani tanpa semangat, dan selalu gagal mengejar truk sampah yang lewat. Ia tinggal bersama istrinya, Becca (Connie Nielsen), seorang agen properti, dan dua anak mereka, Blake (Gage Munroe) dan Sammy (Paisley Cadorath). Hubungan Hutch dan Becca sudah lama terasa hambar, sementara Blake memandang ayahnya dengan rasa kecewa.
Malam itu, ketika memeriksa anak-anaknya, Hutch melihat Blake memberi isyarat menunjuk ke bawah. Ada penyusup di rumah. Hutch perlahan turun dan menemukan sepasang perampok, Luis (Edsson Morales) dan Lupita (Humberley Gonzalez), sedang mengobrak-abrik rumah. Lupita menodongkan pistol ke arah Hutch. Dengan tenang, Hutch memintanya mengambil uang dari mangkuk di dapur. Mereka juga meminta arloji dan cincin kawinnya, tapi Hutch hanya memberikan arloji.
Saat akan kabur, Blake tiba-tiba melumpuhkan Luis dan menguncinya dalam cekikan. Lupita mengarahkan pistolnya, dan Hutch hampir memukulnya dengan tongkat golf… tapi ia menahan diri, lalu menyuruh Blake melepaskannya. Luis sempat memukul wajah Hutch sebelum kabur bersama Lupita. Polisi datang tak lama kemudian, tapi Blake dan petugas malah mengkritik Hutch karena tidak “bersikap seperti pria” dan membiarkan perampok pergi.
Di kantor, bos sekaligus ayah mertuanya, Eddie (Michael Ironside), membicarakan kejadian itu. Adik iparnya, Charlie (Billy MacLellan), memberi Hutch sebuah pistol untuk berjaga-jaga. Hutch lalu berbicara dengan kakaknya, Harry (RZA), lewat radio. Harry bersembunyi di suatu tempat, dan Hutch mengaku bahwa ia tahu pistol Lupita tidak berisi peluru — itulah alasan ia tidak melawan.
Hutch kemudian mengunjungi ayahnya, David (Christopher Lloyd), mantan agen FBI yang sudah pensiun. David melihat wajah anaknya dan tahu ada sesuatu yang ia sembunyikan.
Hari-hari berjalan, tapi rasa bersalah menggerogoti Hutch. Saat Sammy mengatakan bahwa gelang kucingnya hilang, Hutch langsung curiga perampok yang mengambilnya. Ia memutuskan untuk bertindak.
Diam-diam, ia masuk ke rumah David di malam hari dan mengambil lencana FBI lamanya serta sebuah pistol. Ia mengingat tato di pergelangan tangan Lupita, lalu berkeliling ke berbagai toko tato. Di sebuah tempat yang terlihat mencurigakan, para pria mencoba menggertaknya… sampai salah satu dari mereka melihat tato di pergelangan tangan Hutch — sepasang kartu. Wajah pria itu pucat, ia langsung mengucapkan terima kasih dan pergi. Pemilik toko sadar Hutch bukan orang sembarangan, lalu memberitahu siapa yang punya tato itu.
Hutch menemukan apartemen Luis dan Lupita. Ia memukuli Luis, menodongkan pistol, dan memaksa mereka mengembalikan arlojinya. Tapi gelang Sammy tak ada. Ia baru sadar, pasangan ini punya bayi yang sakit. Mereka memohon agar Hutch pergi. Hujan mengguyur saat Hutch keluar, lalu melampiaskan amarahnya dengan memukul tembok bata.
Dalam perjalanan pulang naik bus, sekelompok pria mabuk naik setelah menabrakkan mobil. Mereka mulai mengganggu penumpang, termasuk seorang wanita muda sendirian. Hutch menyuruh sopir keluar, lalu memutuskan “membersihkan” bus itu. Pertarungan pecah — Hutch dipukul, ditikam di sisi tubuhnya, tapi ia melawan balik, memukuli mereka satu per satu.
Salah satu dari mereka, Teddy (Aleksandr Pal), mencoba menembaknya, tapi Hutch merebut senjata itu, memukulnya dengan batang besi hingga meretakkan tenggorokannya. Ia lalu menolong Teddy dengan trakeotomi agar ia tetap hidup. Berjalan pulang, Hutch disambut Becca yang langsung mengerti bahwa suaminya kembali pada dirinya yang dulu. Saat menutup luka tusuknya, Hutch mengaku sudah lama merasa jauh darinya, dan itu selalu mengganggu pikirannya.
Di klub malam, bos mafia Yulian Kuznetsov (Aleksey Serebryakov) menari sebelum rapat dengan rekan-rekan bisnisnya membahas kekayaan bersama mereka — The Obshak. Saat seorang pemegang saham menatapnya dengan cara yang salah, Yulian menusuk wajah dan lehernya dengan gagang gelas martini yang pecah. Tak lama, ia menerima kabar bahwa adiknya, Teddy, dirawat di rumah sakit dengan kerusakan otak permanen. Marah besar, Yulian memaksa tahu siapa yang bertanggung jawab.
Harry menelpon Hutch, memperingatkan bahwa Yulian mengincarnya. Ia menyuruh Hutch menemui The Barber (Colin Salmon) untuk mendapatkan informasi. The Barber memberi file yang menunjukkan betapa berbahayanya Yulian dan nilai uang yang dijaga The Obshak.
Sementara itu, anak buah Yulian mencari informasi tentang Hutch lewat informan FBI. Saat mengetahui siapa Hutch sebenarnya, sang informan langsung mundur ketakutan. Tapi Yulian memutuskan memburu Hutch sendiri.
Malam itu, Hutch melihat tiga mobil berhenti di depan rumahnya. Ia langsung mengajak Becca dan anak-anak masuk ke ruang panik di basement. Lampu rumah dimatikan. Saat para pria bersenjata masuk, Hutch menghabisi sebagian besar dari mereka sebelum akhirnya terkena setrum. Mereka membawanya dalam bagasi mobil, tapi Hutch sadar, menyemprotkan alat pemadam api ke kabin hingga mobil menabrak.
Dari pria yang sekarat, Hutch mengaku bahwa ia dulu adalah seorang “auditor” — pembunuh yang bahkan penjahat pun takut padanya. Ia kembali ke rumah, menyingkirkan keluarganya ke tempat aman, lalu mengurung para mayat (dan satu korban hidup) di basement.
Ia bercerita tentang pekerjaan terakhirnya: target yang ia biarkan hidup karena menyesal, dan saat ia memata-matainya bertahun-tahun kemudian, pria itu hidup bahagia bersama keluarganya. Hutch iri, dan itulah alasan ia pensiun.
Hutch membakar rumahnya, lalu membawa emas batangan ke Eddie untuk membeli gudang. Ia mengubahnya menjadi benteng penuh jebakan, lalu menyerbu The Obshak, membunuh semua penjaga, dan membakar seluruh uang Yulian. Sementara itu, David membunuh dua anak buah Yulian yang mencoba menyerangnya di panti jompo.
Hutch datang ke klub Yulian, mengancam dengan ranjau Claymore yang terikat di jarinya. Ia memberi tahu Yulian bahwa semua miliknya sudah hancur. Marah besar, Yulian mengejarnya. Kejar-kejaran brutal berakhir di gudang Hutch, tempat ia, David, dan Harry melawan pasukan Yulian menggunakan senjata api, pisau, dan jebakan mematikan.
Di akhir, Hutch menempelkan ranjau ke kaca antipeluru, berlari ke arah Yulian, menarik pin, dan meledakkannya — membunuh sang bos mafia.
Kembali ke ruang interogasi, Hutch masih menjawab singkat: “Aku bukan siapa-siapa.” Sebuah telepon masuk, dan tanpa penjelasan, detektif terpaksa melepaskannya.
Tiga bulan kemudian, Hutch dan Becca melihat-lihat rumah baru. Agen properti menerima telepon untuk Hutch. Ia menjawab, mendengarkan tanpa berkata, lalu menatap Becca. “Rumah ini… ada basement-nya?”