Sinopsis Night Always Comes (2025)

4927 votes, average 5.9 out of 10

Lynette, yang bekerja keras sambil merawat ibu dan adiknya, berjuang membeli rumah tua yang telah lama mereka sewa. Saat rencana hipoteknya gagal, ia terpaksa menempuh jalan berbahaya demi mempertahankan rumah keluarganya.

Film dibuka dengan adegan kilas balik yang menunjukkan dua saudara, Lynette dan Kenny, bermain di pekarangan rumah masa kecil mereka. Ke masa kini, di suatu pagi, Lynette yang sudah dewasa dengan pakaian yang sobek dan punggung terluka keluar mobilnya dan berdiri di depan sebuah rumah yang sedang dijual.

24 jam sebelumnya

Lynette bangun dari tidurnya, mendengarkan pesan mengenai pelunasan uang muka rumah melalui pesan suara di ponselnya. Dia kemudian membangunkan Kenny, adiknya yang mempunyai kondisi terbelakang. Suara radio mengonfirmasi situasi ekonomi yang sulit di Amerika Serikat: inflasi yang terus berlanjut, sewa yang naik, dan ketidakmampuan banyak orang untuk menanggung biaya tak terduga. Lynette kemudian membangunkan ibunya, Doreen, yang sedang tidur di sofa. Lynette mengingatkan tentang pencairan cek dan pertemuan penting pada pukul 14.30 dengan seorang pria bernama David, yang akan memfasilitasi penutupan transaksi pembelian rumah. Lynette mengingatkan Doreen bahwa jika mereka tidak menyetor uang muka hari itu, mereka akan diusir.

Ibu Lynette tampaknya memiliki sikap yang santai dan seolah tidak menyadari betapa pentingnya penandatanganan itu. Lynette sangat ingin mendapatkan rumah itu karena ia merasa dengan adanya rumah, Dinas Sosial tidak akan bisa membawa Kenny pergi lagi.

Lynette kemudian berangkat kerja bersama Kenny. Dia bekerja pagi di sebuah pabrik roti. Setelah itu dia masih menyempatkan untuk kuliah. Sepulang kuliah, Lynette pergi ke kantor pengacara untuk mengurus pelunasan uang muka rumahnya. Namun, Doreen tidak datang. David, pengacara yang mengurus pinjaman, membutuhkan kehadiran Doreen untuk penandatanganan. Saat Lynette menelepon, Doreen mengaku terjebak dan menyuruh Lynette untuk memberitahu David bahwa dia tidak bisa datang, membuat Lynette frustrasi.

Ternyata, Doreen tidak datang karena dia membeli mobil baru di dealer Mazda. Uang muka mobil itu adalah uang yang seharusnya digunakan untuk pinjaman rumah. Keputusan ini membuat Lynette sangat marah karena mereka akan diusir. Lynette menuduh ibunya gila dan egois, sementara Doreen berdalih dia berhak menghabiskan uangnya sendiri setelah menabung bertahun-tahun. Mereka bertengkar di hadapan Kenny, yang merasa benci ketika mereka adu mulut. Doreen lalu mengajak Kenny jalan-jalan dengan mobil barunya.

Baca juga:  F1: The Movie (2025)

Dengan putus asa, Lynette menelepon David dan meminta perpanjangan waktu, meskipun David sudah bersikap sangat murah hati. David akhirnya memberikan tenggat waktu terakhir: uang muka sebesar $25.000 harus ada di rekeningnya besok pagi pukul 09.00.

Malamnya, Lynette bekerja di bar. Dia menelepon Scott, seorang pria yang sering dijumpainya, untuk meminta bantuan. Lynette menawarkan ide investasi yang menarik, yaitu rumah di Kenton yang dijual $40.000 di bawah harga. Dia kemudian mencoba meminjam $25.000 dari Scott, tapi Scott menolak, ia mengatakan ia membayar untuk bersenang-senang, bukan untuk mengurusi masalah hidupnya. Lynette tetap mencoba meyakinkannya dan berakhir tidur dengannya.

Setelah itu, Scott hanya memberinya $500 sebagai hadiah perpisahan. Saat keluar kamar, kunci mobil Scott tertinggal, dan Lynette pun mencuri mobilnya. Scott kemudian mengiriminya pesan dan meneleponnya, menuntut agar mobilnya dikembalikan.

Dalam keputusasaan, Lynette pergi ke apartemen teman lamanya, Gloria, untuk meminta uang yang pernah ia pinjam sebesar $3.000. Gloria terlihat kaya dan memiliki pacar seorang politisi. Gloria menolak memberikan uang itu, mengatakan dia tidak bisa menjadi ATM pribadi Lynette. Gloria memberinya uang $500 saja, yang diambilnya dari sebuah brankas milik pacarnya. Saat Gloria pergi, Lynette minta izin untuk tinggal sebentar di apartemen tersebut.

Lynette lalu menemui Cody, rekan kerjanya di bar, untuk meminta bantuannya membuka brankas. Awalnya, Cody ragu dan curiga. Lynette meyakinkannya dengan tawaran $400. Lynette berbohong dengan mengatakan brankas itu miliknya dan berisi uang yang ia butuhkan. Akhirnya, setelah didesak, Lynette mengaku bahwa itu adalah apartemen temannya, dan brankas itu milik pacar temannya, seorang politisi. Namun sesampainya di apartemen Gloria, Cody tidak bisa membuka brankas tersebut.

Baca juga:  Rebel Moon - Part Two: The Scargiver (2024)

Cody membawa brankas itu ke tempat temannya, Carl. Saat mereka berhasil membukanya, mereka menemukan uang dalam jumlah besar dan kokain. Carl curiga dan menekan Lynette untuk menceritakan yang sebenarnya. Carl dan anak buahnya mencoba mengambil alih uang itu, memicu perkelahian. Lynette dan Cody berhasil kabur bersama isi brankas itu.

Dalam perjalanan, Lynette menghitung uang di brankas dan menemukan ada sekitar $19.000. Dia menyadari bahwa dia masih membutuhkan empat ribu dolar lagi. Cody menawarkan untuk memberinya $4.000 jika Lynette menukar dengan mobil Scott yang ia curi. Lynette pun setuju.

Lynette kemudian menjemput Kenny di tempat penitipan. Mereka bertiga kemudian menuju ke tempat Lynette menyembunyikan mobil Scott. Namun, ternyata Cody berbohong. Dia merampas semua uangnya. Saat Cody keluar mobil, Lynette menabraknya hingga terkapar. Sebelum meninggalkan Cody, Lynette melemparkan kunci mobil Scott ke arahnya.

Lynette kemudian pergi menemui Tommy, mantan pacarnya, yang dulunya meminta Lynette tidur dengan pria lain untuk mendapatkan uang. Lynette menawarkan untuk menjual kokain yang ia ambil dari brankas. Tommy tidak punya uang dan memberinya alamat seorang pembeli bernama Blake yang tinggal di Meadow Vale dan memperingatkannya untuk tidak pernah kembali lagi.

Lynette pergi menemui Blake. Blake tahu tentang masa lalu Lynette dari Tommy. Dia menawari Lynette $4.000 untuk kokain itu. Setelah transaksi selesai, Blake mencoba meraba Lynette, yang memicu reaksi marah dari Lynette. Ia menyiramkan minuman ke wajahnya.

Setelah itu, Lynette dan Kenny pulang menemui ibu mereka, yang memarahinya karena terlambat. Lynette mencoba menjelaskan bahwa dia sedang berjuang demi keluarga dan mendapatkan uang untuk rumah. Dia meyakinkan ibunya bahwa dia mendapatkan semua uang ($25.000) yang dibutuhkan dan meminta ibunya untuk bersiap menandatangani pinjaman. Namun, ibunya mengungkapkan bahwa dia tidak pernah serius ingin membeli rumah itu dan membencinya. Ibunya juga mengatakan bahwa rumah itu hanya akan membawa kenangan buruk dan bahwa dia terlalu lelah untuk berurusan dengan masalah Lynette.

Baca juga:  Jumbo (2025)

Mereka berdua bertengkar hebat, dengan saling menyalahkan. Lynette menuduh ibunya tidak pernah ingin tinggal bersamanya, sementara ibunya mengungkapkan bahwa ia berencana pindah dengan Kenny ke rumah Mona, meninggalkan Lynette. Ibunya berargumen bahwa Kenny takut pada Lynette dan ia adalah ibu yang baik untuk Kenny. Ibunya juga menyinggung tentang masa lalu Lynette yang tidur dengan pria lain untuk uang. Lynette menjawab bahwa ia hanya ingin dicintai. Pertengkaran berakhir dengan ibunya yang mengatakan bahwa dia dan Kenny akan tinggal bersama Mona minggu depan.

Pada akhirnya, Lynette menerima pesan suara dari David yang menginformasikan bahwa pinjaman rumah dibatalkan karena David telah menerima tawaran lain. Lynette menyadari bahwa semua perjuangannya sia-sia. Ia memeluk Kenny dan menjelaskan bahwa ia harus pergi. Ia berjanji akan kembali dan selalu melindungi Kenny.

Setelah itu, ia meninggalkan rumahnya. Lynette meninggalkan pesan untuk ibunya, mengatakan bahwa ia berjuang untuk keluarga dengan satu-satunya cara yang ia bisa, namun ia harus berjuang untuk dirinya sendiri sekarang dan meminta ibunya untuk menjaga Kenny.

 

Leave a Reply