Sinopsis Sihir Pelakor (2025)

656 votes, average 5.5 out of 10

Karena guna-guna Rini, Edi meninggalkan istri dan dua anaknya. Sebagai putri yang kehilangan sosok ayah, Vita berusaha merebut kembali kasih sayang sang ayah dan membawanya pulang ke pelukan keluarga.

Film dimulai dengan adegan keluarga yang hangat, menampilkan Dwi, seorang anak laki-laki yang sedang bermain, dan ayahnya, Edi, yang baru pulang. Edi dengan penuh kasih menyapa Dwi dan kakaknya, Vita, dan meminta Dwi untuk tidak cengeng.

Di dapur, Edi sedang bersama Vita membuat ikan nila kuah kuning, masakan kesukaannya. Ia menceritakan bahwa ibunya dulu sering memasak masakan ini untuknya. Dia meminta Vita, untuk belajar memasak hidangan ini agar nanti bisa memasaknya untuknya. Vita dengan penuh semangat berjanji akan melakukannya.

Malam harinya, Jumiati pulang terlambat dari salonnya karena banyak pelanggan. Dia merasa bersalah karena tidak bisa menghabiskan waktu bersama anak-anak. Edi meyakinkannya bahwa apa yang dia lakukan adalah untuk keluarga. Terjadi percakapan singkat tentang kesulitan yang dihadapi keluarga, tetapi Edi mengabaikan kekhawatiran itu.

Paginya, Vita sedikit mengeluh saat mengantar Dwi latihan bola, padahal seharusnya itu adalah tugas ayahnya. Di sisi lain, Jumiati terlihat sedih karena harus bekerja di hari Minggu, sementara suaminya libur. Ia merasa rindu untuk menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Namun, Edi meyakinkan bahwa kerja Jumiati juga untuk kebaikan anak-anak dan salonnya. Di salon, seorang pelanggan memuji Edi karena mendukung istrinya bekerja, sesuatu yang tidak semua suami lakukan.

Di tengah pertandingan, Vita merasa sakit perut dan bilang pada Dwi untuk pulang sebentar. Namun tiada disangka, di rumah ia melihat ayahnya, sedang tidur bersama seorang wanita yang tidak dikenal. Edi yang menyadari keberadaan Vita mengancam dan memperingatkan Vita untuk tidak menceritakan apa yang dia lihat kepada ibunya.

Setelah kejadian itu, Edi pamit untuk dinas ke Palangkaraya selama seminggu. Namun, para tetangga, termasuk Ibu Burhan, merasa ada yang aneh. Mereka menyadari bahwa Edi sudah tidak pulang selama satu setengah tahun, bukan satu minggu. Mereka menduga Edi sudah berpisah dengan Jumiati, dan Jumiati malu untuk menceritakannya. Padahal sebenarnya, Jumiati dan anak-anaknya seperti terbius, dan hanya menyadari bahwa kepergian Edi baru seminggu. Mereka akhirnya tersadar saat diberi tahu yang sebenarnya oleh para tetangga saat menghadiri hajatan.

Baca juga:  Penyalin Cahaya / Photocopier (2021)

Suatu hari, Vita dan Dwi mengunjungi ibunya di salon. Vita mengenali seorang wanita pengunjung salon tersebut adalah wanita yang pernah berselingkuh dengan ayahnya.

Tanpa diduga, tiba-tiba Edi pulang ke rumah. Jumiati menanyakan keberadaan Edi selama satu setengah tahun ini. Edi tak menjelaskan apa-apa dan justru marah besar. Edi mencari sertifikat rumah dan tanah, berniat menggunakannya sebagai modal usaha. Namun, Jumiati menolaknya, mengatakan bahwa tanah itu adalah warisan orang tuanya. Edi semakin marah dan pergi.

Atas usul Pak Burhan, Jumiati menemui seorang Ustadz Ahmad. Ustadz menjelaskan bahwa Edi terkena gendam “Sabda Pandita Ratu” dari seorang wanita yang sangat menginginkan Edi. Ilmu ini membuat mata dan hati Edi tertutup, sehingga ia tidak bisa melihat keluarganya. Wanita itu menyerupai Jumiati di mata Edi, sehingga Edi merasa seperti bersama Jumiati. Jadi selama satu setengah tahun ini, Edi pulang ke rumah wanita tersebut.

Usaha salon Jumiati menjadi sepi dan ia mulai sakit-sakitan. Seorang karyawannya curiga bahwa ada yang tidak beres dengan salon mereka. Karyawan tersebut menemukan tanah merah di depan salon yang ia yakini sebagai tanah kuburan, yang digunakan untuk menghancurkan bisnis orang lain. Jumiati menunggu hingga malam di salonnya. Dia mememergoki Edi sendirilah yang menaruh benda-benda sihir tersebut. Saat dia mengejarnya, Edi ternyata bersama wanita selingkuhannya.

Jumiati dan Vita memutuskan untuk mencari tahu kebenaran. Jumiati mengajak Vita ke kantor Edi. Di sana, Jumiati menemukan fakta yang mengejutkan. Ia diberitahu oleh atasan Edi bahwa ia terdaftar sebagai istri pertama yang sudah meninggal dua tahun lalu. Atasan Edi juga mengatakan bahwa Edi sudah menikah lagi dengan seorang wanita bernama Rini Hartati.

Baca juga:  Monkey Man (2024)

Di luar kantor, Jumiati dan Vita berhadapan dengan Edi. Jumiati menuduh Edi telah memalsukan kematiannya demi menikahi wanita lain. Edi terlihat bingung dan tidak ingin menjelaskan apa-apa. Edi justru menuduh Jumiati sebagai penyebab semua masalah, karena Jumiati lebih peduli pada salonnya daripada keluarga.

Sementara itu, wanita selingkuhan Edi yang bernama Rini ternyata juga membuka salon. Mereka berdua meminta seorang dukun dan menjalankan ritual pesugihan. Ratu iblis pesugihan meminta tumbah orang terdekatnya sebagai syarat. berikutnya, Edi menyelinap ke rumah lamanya dan mengambil barang-barang pribadi Jumiati dan anak-anaknya sebagai perantara sihir.

Jumiati mulai mengalami gangguan, dia melihat sosok mengerikan di rumah. Mereka kemudian kembali menemui Ustaz Ahmad. Untuk melawannya, Ustadz menyarankan Jumiati untuk shalat tengah malam dan berzikir selama 40 hari. Dia juga menyuruh Jumiati untuk menyebarkan air beras, garam kasar, dan bawang di sekeliling rumah setiap habis magrib sambil membaca doa yang diberikan.

Selama proses ritual, rumah Jumiati dan Vita diteror oleh berbagai kejadian aneh. Terdapat kalajengking di rumah, mereka sering merasakan hawa panas, dan Jumiati mengeluarkan rambut dari mulutnya. Pada malam ketiga puluh, kondisi Jumiati semakin mengenaskan. Perutnya membesar dan mengeluarkan cairan hitam.

Ustadz datang dan menemukan buhul-buhul yang ditanam di dalam kasur lalu mebakarnya. Kondisi Jumiati pun berangsur-angsur membaik.

Sementara itu, Jumiati terpaksa menutup sementara salonnya karena sepi pelanggan. Di sekolah, Vita tidak bisa ikut ulangan karena ada tunggakan uang sekolah. Vita kemudian datang ke salon istri baru ayahnya utnuk meminta uang sekolah. Namun Edi tidak menggubrisnya. Vita lalu bertengkar hebat dengan Rini, bahkan sempat menamparnya. Vita menuduh Rini telah merusak keluarganya.

Jumiati menjual kalungnya ke pasar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Di sana dia bertemu Rini yang sedang membeli seekor kambing hitam. Malamnya, Vita diteror ileh makhluk menyeramkan dan paginya di sekolah, dia kesurupan tak sadarkan diri.

Baca juga:  The Nun (2018)

Vita dibawa ke rumah Pak Ustaz. Mereka mengadakan ritual ruqyah. Di tempat lain, Edi dan Rini melakukan ritual untuk mengambil jiwa Vita dengan memotong kepala kambing hitam. Namun berkat doa-doa Pak Ustaz dan para santrinya, Vita berhasil disadarkan. Pak Ustaz menjelaskan bahwa Edi telah membuat perjanjian dengan iblis. Iblis meminta Edi untuk menyerahkan tumbal nyawa anggota keluarganya sebagai ganti atas kekayaan dan kedudukan yang Edi inginkan. Namun, saat Edi tidak bisa memenuhi janjinya. Iblis-iblis itu akan datang untuk menagih tumbal.

Di kantor, Edi didatangi oleh sang iblis. Dia berusaha kabur, namun sia-sia. Akhirnya Edi terjatuh dari tangga. Sementara itu Rini yang sedang berada di salonnya juga didatangi. Dia bertereriak-teriak ketakutan dan tanpa sadar menusuk-nusukkan gunting ke wajahnya sendiri.

Sepuluh tahun kemudian, Vita sudah dewasa dan menjadi seorang guru TK. Dwi menjadi seorang pemain bola profesional. Salon Jumiati kembali buka dan ramai pelanggan.

Di akhir cerita, Vita terlihat mengunjungi sebuah rumah sederhana di sebuah desa. Di sana, dia menemui Edi yang kini lumpuh dan tinggal bersama Rini. Vita membawakan masakan ikan nila kuah kuning kesukaan Edi.

 

Leave a Reply