Sinopsis Gold (2022)

17 votes, average 6.3 out of 10

Seorang pria bernama Virgil (Zac Efron) menumpang kereta barang melewati gurun yang panas. Dia turun di stasiun Greenview yang sepi. Dia kemudian menuju sebuah kios sekaligus pom bensin. Dia bertanya pada pemiliknya yang sedang asik menonton TV apakah melihat seseorang yang sudah berjanji dengannya. Pemilik kios mengacuhkannya. Dia lalu menanyakan di mana toiletnya, pemilik kios menunjukkan arah ke belakang bangunan.

Saat Virgil sedang berada di dalam jamban, terdengar langkah kaki seseorang yang mendekat. Dari luar, orang itu menanyakan padanya apakah dia yang akan pergi ke penambangan. Virgil  mengiyakannya.

Mereka pun berangkat menuju pertambangan. Pria pengantar yang bernama Keith (Anthony Hayes) mengatakan bahwa ada biaya tambahan untuk bensin dan air. Virgil sempat memprotesnya karena mengira itu sudah termasuk biaya pengantaran, namun pada akhirnya mereka bersepakat. Virgil mencoba menurunkan suhu AC mobilnya, tapi dicegah oleh Keith karena bisa meledakkan mesin mobilnya. Di tengah perjalanan, ban mobil sempat meletus. Mereka pun berhenti untuk menggantinya. Tak jauh dari mereka, seekor anjing liar sedang memangsa isi perut anjing liar lain.

Saat malam, mereka menghentikan mobilnya dan beristirahat membuat api unggun. Mereka membicarakan tentang keadaan ekonomi yang sedang sulit. Keith menanyakan alasan Virgil pergi ke tambang. Virgil menunjukkan sebuah brosur tentang perekrutan tenaga tambang. Keith memperingatkan bahwa keadaan di tambang sangat tidak bersahabat, dia menyuruhnya agar berhati-hati.

Esoknya mereka kembali meneruskan perjalanan. Kali ini Virgil menyetir dan Keith tidur. Tiba-tiba Keith terbangun dan marah-marah. Dia menyuruh menghentikan mobilnya. Rupanya, Virgil telah menurunkan suhu AC yang membuat mesin mobilnya kepanasan. Sambil terus mengumpat, Keith membuka kap dan berharap mesinnya tidak rusak.

Baca juga:  Last Night in Soho (2021)

Virgil berjalan agak menjauh untuk buang air kecil. Dia melihat sebongkah batu di depannya. Dia pun berteriak memanggil Keith. Keith memeriksa batu itu dan memastikan bahwa itu adalah bongkahan emas. Mereka pun menggalinya, namun rupanya bongkahan itu terlalu besar tertimbun di dalam tanah. Keith mengikat bongkahan emas itu dan menariknya dengan mobil, tapi tetap tidak bergerak.

Mereka pun bermalam di tempat itu dan mengkhayal akan menjadi orang kaya mendadak. Mereka lalu merencanakan untuk membawa eskavator untuk menggalinya. Keith menyarankan agar Virgil pergi ke pertambangan menyewa eskavator sedang dia akan berdiam di situ untuk menunggu emasnya. Virgil tidak mau, dia khawatir Keith akan mengambil emasnya sendirian. Keith beralasan bahwa Virgil tidak pernah berpengalaman hidup di tengah gurun, dan menganggap dia tidak akan bisa bertahan dalam beberapa hari. Sedangkan perjalanan bolak balik ke pertambangan butuh waktu 4 hari. Virgil tetap bersikeras.

Keith akhirnya mengalah, dia akan berangkat. Sisa makanan dia berikan kepada Virgil untuk bertahan hidup. Dia juga memberikan telepon satelit, terpal, dan sebilah pisau. Keith berjanji akan segera menghubunginya sesampainya di pertambangan.

Setelah Keith berangkat, Virgil mendirikan tenda di sebuah pohon kering. Dia lalu mencari kayu bakar untuk api unggun di malam hari. Malam itu berhasil dia lewati tanpa ada masalah yang berarti.

Besoknya dia mencari kayu bakar agak jauh. Dia menemukan sebuah bangkai pesawat kecil. Dia memreteli bagian-bagian pesawat dan membawanya untuk memperkuat tendanya. Dia beristirahat di dekat bongkahan emas dan memukulinya dengan batu. Tak disangka bongkahannya pecah sebesar kepala. Dia pun mengambilnya.

Malamnya, Keith menelepon dan mengabarkan dia sedang berhenti di jalan karena mesin mobilnya kepanasan. Virgil memberi tahunya bahwa dia berhasil mendapatkan sepotong emasnya. Namun Keith mengatakan padanya jangan berpuas diri. Mereka harus menguasai semua emasnya. Sebelum tidur, Virgil sempat mendengar suara gonggongan anjing liar di kejauhan.

Baca juga:  Winnie the Pooh: Blood and Honey (2023)

Hari berikutnya, Virgil sudah kehabisan makanan. Tinggal air yang tersisa setengah botol. Dia melihat seekor ular dan berusaha membunuhnya. Tapi sialnya, ular berhasil kabur dan dia tanpa sengaja menyenggol botol airnya. Dia pun meratapi kebodohannya.

Dia kembali ke pesawat. Dari kejauhan, terlihat ada seseorang yang mendekat. Dia bersembunyi di dalam pesawat, namun orang itu yang ternyata seorang perempuan pemburu melihatnya. Perempuan itu menghampirinya dan menanyakan apa yang sedang dia lakukan. Virgil menjawab sekenanya. Perempuan itu mulai curiga. Dia kemudian menuju ke tenda Virgil. Virgil berusaha mencegahnya.

Mereka sampai di tenda dan perempuan itu segera menyadari tentang emasnya. Dia pun marah-marah pada Virgil dan mengatakan bahwa dia tidak berhak mengambil yang bukan miliknya. Virgil memukul kepala perempuan itu dengan sekop yang membuatnya tewas bersimbah darah.

Dia mengubur mayat perempuan itu. Namun tak berapa lama, seekor anjing liar datang menggali kuburannya dan membongkar mayatnya. Virgil berteriak mengusir anjingnya. Dia kemudian menyeret mayat perempuan itu menjauh dari tenda dan membakarnya.

Hari berikutnya Keith meneleponnya, mengabarkan bahwa dia sudah mendapat eskavatornya. Namun dia akan terlambat karena eskavator membebaninya. Virgil kembali mencari kayu bakar, dari jauh dia melihat gulungan badai gurun akan datang. Dia segera berlari ke tendanya. Rupanya badai itu cukup besar hingga menerbangkan isi tendanya. Dia berusaha mengejar botol airnya. Tendanya hancur berantakan dan dia tertimpa dahan pohon hingga tak sadarkan diri.

Virgil tersadar di antara tumpukan pasir. Sebatang ranting tertancap di perutnya. Kulitnya semakin melepuh karena panas. Dia mencabut ranting di perutnya dan mengikatnya. Lalu dengan sisa tenaganya dia mengumpulkan kayu kering dan membakarnya. Dia berhalusinasi didatangi oleh perempuan yang dia bunuh.

Baca juga:  The Beekeeper (2024)

Keith kembali menelponnya saat seorang perempuan pemburu lain mendekatinya. Dia menawarkan untuk mengantar Virgil ke sumut air terdekat. Virgil menolak. Perempuan itu lalu menanyakan apakah dia melihat saudara perempuannya. Virgil menjawab tidak tahu dan menyuruh perempuan itu pergi. Sementara itu beberapa ekor anjing liar mengendus-endus bekas kuburan.

Perempuan itu pergi dan Keith menelponnya kembali. Sementara kawanan anjing liar mulai mengerubunginya. Dia berusaha mengusir mereka. Namun kondisinya yang sudah sangat lemah tidak bisa berbuat apa-apa saat anjing-anjing itu mengoyak tubuhnya. Dia pun tewas.

Sementara itu di sebuah puncak bukit di kejauhan, Keith mengawasinya dengan teropong. Melihat Virgil tewas dimangsa anjing liar, dia pun turun dan menuju ke sana membawa eskavator. Dia menemukan mayat Virgil dengan isi perut yang terburai. Dia segera mempersiapkan eskavatornya. Namun tiba-tiba, sebuah anak panah menancap di dadanya tepat di jantungnya. Keith pun roboh di samping mayat Virgil.

Tagline:For everything, he’ll do anything.
Genre: Thriller
Year:
Duration: 97 Min
Country:,
Release:
Language:English
Budget:$ 6.500.000,00
Director:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *