Sinopsis Pabrik Gula (2025)

1769 votes, average 6.4 out of 10

Sekelompok pemuda dan pemudi yang bekerja sebagai buruh musiman di sebuah pabrik gula mengalami teror mengerikan dari kerajaan iblis yang berada di sekitar pabrik tersebut. Mereka harus mencari tahu penyebab kemarahan para iblis sebelum teror itu merenggut nyawa mereka satu per satu.

Tahun 2003 di Jawa Timur, para tenaga pekerja baru pabrik gula yang terdiri dari Dwi, Frankie, Naning, Endah, Fadil, dan Hendra bersiap untuk berangkat. Calon istri Hendra yang bernama Wati tiba-tiba datang dan memutuskan ikut. Ia sudah meminta izin kepada ibunya dan berdalih butuh tambahan dana untuk biaya pernikahan mereka nantinya. Singkat cerita, mereka pun berangkat.

Setelah perjalanan panjang, akhirnya mereka hampir tiba di kawasan pabrik. Sesampainya di sana, mereka semua berkumpul untuk mendapatkan akses ke penginapan masing-masing. Malam harinya di penginapan Putri, Endah dan Wati mempersiapkan makan malam. Mereka juga mengajak seorang wanita bernama Rani yang satu kamar dengan mereka. Saat hendak makan, tiba-tiba terdengar alarm yang mengalihkan perhatian mereka. Mereka bingung karena belum memahami prosedur pabrik tersebut.

Di penginapan Putra, Fadil bersiap-siap untuk melaksanakan salat Isya. Ketika mengibaskan sajadah, ia tidak sengaja melihat penampakan menyeramkan. Kembali ke penginapan Putri, Endah yang sedang minum di dapur melihat sekilas sosok melintas di depannya. Ia menyadari ada seseorang yang keluar dari pintu dan memutuskan mengikuti orang tersebut. Endah masuk ke pabrik yang sudah sepi dari aktivitas manusia.

Ia berjalan ke belakang gedung dan seolah mendengar suara pagelaran wayang. Karena pintu tertutup, Endah yang penasaran memanjat dinding dan mengintip melalui jendela. Benar saja, di dalam ada pagelaran wayang yang meriah lengkap dengan sinden dan dalang. Namun, saat ia mengalihkan pandangan, semua orang di dalam tiba-tiba menatapnya dengan tatapan tajam. Endah yang ketakutan langsung terjatuh dan berlari, sementara sosok tinggi bertanduk muncul di belakangnya.

Keesokan harinya, hari pertama kerja dimulai. Di lapangan, seorang wanita bernama Marni memperkenalkan diri sebagai penanggung jawab pekerja musiman. Lalu ada Mbah Samin dan dua satpam, Rano dan Karno. Marni menjelaskan prosedur jam malam: bunyi pentungan setelah maghrib menandakan jam kuning, di mana semua buruh harus sudah masuk kamar. Sementara bunyi peluit pukul 21.00 menandakan jam merah, di mana buruh dilarang keras keluar kamar.

Endah panik karena ia tidak sengaja melanggar aturan itu semalam. Tiga hari lagi penggilingan akan dimulai, dan mereka dibagi tugas. Endah bekerja di kantor, sementara Fadil, Dwi, dan Frankie bekerja lapangan memotong tebu. Naning dan Wati di bagian penimbangan, sedangkan Hendra bertugas menurunkan tebu dari mobil.

Baca juga:  The Beekeeper (2024)

Saat bekerja, Fadil hampir membunuh seekor ular kobra yang tiba-tiba muncul, tetapi ia menahan diri dan ular itu pergi. Di sore hari, Dwi bercerita bahwa pabrik ini pernah mengalami kebakaran besar tujuh tahun lalu. Semua korban adalah buruh musiman yang terjebak di gudang karena keluyuran malam. Sejak itu, dibuat aturan jam kuning dan jam merah. Konon, arwah mereka masih gentayangan.

Di kantor, Endah dikejutkan oleh sosok menyeramkan. Ia juga melihat Rani berjalan sendiri dan berubah menjadi iblis. Endah panik dan kabur, tetapi di luar, Rani sudah menunggu bersama Naning dan Wati seolah tak terjadi apa-apa.

Malam harinya, Rano dan Karno bermain domino dengan Dwi dan Frankie. Karno mengungkapkan bahwa pabrik sengaja merekrut orang luar karena penduduk sekitar enggan bekerja di sini akibat sering melihat penampakan. Selain arwah korban kebakaran, ada juga hantu dari bekas rumah sakit jiwa peninggalan kolonial.

Keesokan hari, Rani terluka tertimpa troli tebu saat membantu Endah mengantar berkas. Bu Marni marah karena seharusnya Endah tidak menyerahkan tugasnya. Mbah Samin dan Mbah Jinah melakukan ritual dan menemukan pertanda buruk: air kelapa berwarna hitam dan keluar kelabang. Mereka yakin kecelakaan Rani bukan kecelakaan biasa, melainkan gangguan makhluk halus.

Endah memberitahu Fadil kalau ia takut kecelakaan itu bukan kecelakaan biasa. Ia menceritakan beberapa kejadian aneh yang dialaminya, termasuk saat malam pertama ia keluar dari penginapan setelah jam merah. Endah mengikuti seseorang sampai masuk ke dalam pabrik, tapi kehilangan jejaknya. Yang lebih aneh lagi, ia melihat pagelaran wayang di dalam pabrik. Fadil tentu bingung bagaimana mungkin acara seperti itu bisa ada di sana.

Sore itu, Mbah Jinah dan Samin melakukan persembahan dengan mengorbankan dua ekor sapi. Setelah upacara selesai, persembahan itu ditinggalkan dengan harapan sang penunggu menerimanya. Namun di malam hari, Endah melihat Rani berada di kamarnya. Ia meminta maaf kepada Rani atas kejadian tadi sambil menanyakan keadaannya. Melalui pantulan cermin, Endah melihat sosok Rani yang sebenarnya sangat menyeramkan. Endah pun ketakutan, untungnya Naning dan Wati datang.

Naning menjelaskan bahwa Rani sudah dibawa pulang ke kampung halamannya karena kondisinya membaik. Ia kemudian mengingatkan Wati untuk mengantarkan makanan untuk Hendra. Karena Wati belum salat Isya, Naning menawarkan diri untuk mengantar makanan ke penginapan Putra. Tak lama setelah mengantar makanan, alarm jam merah berbunyi dan Naning buru-buru masuk ke dalam rumah.

Baca juga:  Resident Evil: Welcome to Raccoon City (2021)

Keesokan harinya, Mbah Jinah dan Samin mengecek persembahan mereka. Ternyata kedua sapi itu masih hidup, artinya persembahan tidak diterima. Mereka pun melakukan ritual Tirakat sebagai upaya ketiga. Malam itu, Rano dan Karno yang sedang patroli melihat sesuatu bergerak dari arah sumur tua. Sementara Fadil yang sudah salat langsung tidur, namun mengalami ketindihan dengan sosok wanita tanpa kepala.

Pagi berikutnya, Fadil melihat Rano dan Karno panik memanggil Mbah Jinah, Samin, dan Marni. Diam-diam Fadil mengawasi mereka di sumur tua dan menemukan mayat pekerja yang sudah mengapung. Mbah Samin yang mengetahui Fadil melihat ini memperingatkannya untuk merahasiakan kejadian tersebut. Samin menyadari Fadil bukan orang biasa dan memintanya menceritakan semua kejanggalan yang dialami di pabrik ini.

Kedua mbah itu juga memanggil Endah untuk diinterogasi. Endah akhirnya menceritakan kejadian malam pertamanya di pabrik, termasuk mengikuti seseorang yang tidak dikenalnya. Fadil sempat menduga Rani adalah orang itu, tapi Mbah Jinah menjelaskan Rani hanyalah korban kemarahan kerajaan Demit. Jinah menegaskan kecelakaan Rani bukan karena Endah melihat mereka, melainkan ada kelakuan buruk lain yang membuat kerajaan Demit marah.

Mbah Samin dan Jinah meminta Fadil menceritakan mimpinya, karena orang yang punya ilmu batin bisa mendapat petunjuk melalui mimpi. Ternyata di malam pertama saat Endah keluar, Fadil melihatnya dalam mimpi. Endah pergi ke gudang di luar gedung utama, sementara ada dua orang lain yang masuk ke gedung utama dan melakukan hal buruk. Gudang barat inilah tempat kebakaran dulu terjadi – gudang terlarang yang seharusnya tidak didatangi manusia.

Malam harinya, Mbah Samin dan Jin melakukan ritual komunikasi dengan penghuni alam gaib. Samin kerasukan dan berlari ke gudang barat, diikuti yang lain. Mbah Jinah menjelaskan bahwa di zaman kolonial sering terjadi kecelakaan di tempat ini, sampai akhirnya dibuat perjanjian dengan Maha Ratu, pemimpin kerajaan demit, untuk tidak saling mengganggu. Tujuh tahun lalu, pekerja musiman melanggar aturan dengan mabuk-mabukan di sini, membuat kerajaan demit marah dan terjadi kebakaran. Kini ada yang berani masuk lagi dan bahkan mencuri perhiasan Maha Ratu.

Bersamaan dengan itu, Marni mendapat teror dari penghuni gaib dan memuntahkan darah. Mbah Jinah berhasil mengatasinya dan menyuruh Rano-Karno membawa Marni pulang. Jinah memerintahkan Fadil dan Endah mencari dua orang pelaku sebelum bencana lebih besar terjadi.

Baca juga:  The Exorcist: Believer (2023)

Sementara itu, Naning menemukan perhiasannya berserakan – bukti bahwa dialah salah satu pencuri perhiasan Maha Ratu. Saat hendak keluar, pintu tiba-tiba tertutup dan arwah korban kebakaran mulai muncul. Hendra datang menolong dan terkejut mengetahui Naning mencuri perhiasan gaib itu. Mereka berdua berniat mengembalikannya.

Fadil dan Endah tidak sengaja menemukan gelang Maha Ratu yang terjatuh. Wati, Dwi, dan Frankie ikut mencari Naning dan Hendra yang menghilang. Endah mulai menduga Naning dan Hendra adalah pelakunya, meski Wati tidak percaya. Fadil menyuruh Dwi dan Frankie minta bantuan Rano-Karno.

Endah dan Wati melaporkan hilangnya Naning-Hendra pada kedua mbah. Sementara itu, Fadil bertemu “Samsul” yang minta tolong, padahal Samsul asli ada di lemari. “Samsul” ternyata iblis yang menyerang Fadil, tapi berhasil dikalahkan dengan ayat suci.

Naning dan Hendra akhirnya mengembalikan perhiasan. Endah dan Wati juga mengembalikan gelang yang terjatuh. Mbah Jinah memaksa mereka mengaku: di malam pertama, Naning dan Hendra berzinah di gudang barat, dan saat itulah Naning melihat dan mencuri perhiasan gaib. Mereka bisa melihatnya karena telah berbuat dosa.

Mendengar pengakuan ini, Wati marah mengetahui Hendra menodai sahabatnya sendiri. Tiba-tiba Maha Ratu merasuki Wati dan menyebabkan kerasukan massal. Para pekerja saling menyakiti diri, sementara Mbah Jinah berduel dengan Wati yang kerasukan. Endah juga kerasukan dan berubah menjadi dalang wayang, diperlihatkan sejarah pabrik: dahulu hutan lebat yang ditebang manusia serakah, sehingga leluhur menuntut tumbal darah.

Setelah semua sadar, kedua mbah sepakat menumbalkan Naning-Hendra sesuai penglihatan Endah. Mereka dirias seperti pengantin untuk dikubur hidup-hidup, namun sebenarnya hanya boneka yang diberi darah mereka. Sayangnya tipuan ini terbongkar saat lingkaran garam pelindung tertiup angin. Ketika pintu dibuka, yang tersisa hanya boneka persembahan.

Mereka buru-buru ke tempat ritual untuk menggagalkan penguburan, namun sudah terlambat. Mbah Jinah yang kerasukan mengaku tipu muslihat tidak bisa memperdaya Maha Ratu. Benar saja, setelah digali, ditemukan jenazah Hendra dan Naning yang sudah tak bernyawa.

 

Year:
Duration: 133 Min
Country:
Release:
Language:Bahasa indonesia,
Director:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *