Pada Mei 2020, perseteruan antara sheriff dan wali kota di sebuah kota kecil memicu kekacauan besar. Warga Eddington, New Mexico, pun terpecah belah dan saling berhadapan satu sama lain.
Mei 2020 di Eddington, New Mexico. Seorang tunawisma mabuk, Lodge (Clifton Collins Jr), berjalan sempoyongan sambil mengoceh tak jelas di pinggiran kota, melewati sebuah papan tanda untuk perusahaan data “SolidGoldMagikarp”.
Di tengah hari-hari awal pandemi COVID-19, Walikota Ted Garcia (Pedro Pascal) telah menerapkan kebijakan karantina wilayah dan wajib masker. Namun, Sheriff Joe Cross (Joaquin Phoenix) secara terbuka menentang aturan tersebut dengan alasan ia menderita asma. Hubungan tegang antara keduanya terlihat jelas saat Joe dipanggil untuk menangani Lodge yang membuat keributan di sebuah bar. Ted kebetulan sedang mengadakan rapat di sana. Saat Joe mencoba menangani Lodge, terjadi perkelahian singkat di mana Lodge batuk tepat di wajah Joe. Insiden ini direkam oleh putra Ted, Eric (Matt Gomez Hikada), dan temannya, Brian (Cameron Mann).
Kehidupan pribadi Joe juga penuh tekanan. Ia tinggal bersama istrinya, Louise (Emma Stone), dan ibu mertuanya, Dawn (Deirdre O’Connell). Dawn adalah seorang penganut teori konspirasi ala QAnon yang selalu meremehkan Joe dan Louise.
Keesokan harinya, Joe bertengkar lagi dengan Ted di supermarket mengenai masker. Setelah itu, Joe merekam video dan mengumumkan pencalonan dirinya sebagai walikota. Ia menjanjikan “kebebasan dan persatuan”. Keputusan itu membuat Louise marah. Joe berusaha menenangkannya dan mengajaknya makan malam bersama malam nanti. Di kantornya, Joe meminta kedua deputinya, Guy (Luke Grimes) dan Michael (Micheal Ward), untuk membantu kampanyenya.
Sementara itu, di rumahnya, Ted berselisih dengan putranya, Eric, karena melanggar aturan karantina. Eric dan temannya, Brian, kemudian pergi ke tempat anak-anak muda nongkrong. Brian mencoba mendekati gadis yang ia sukai, Sarah (Amelie Hoeferle). Mereka mengobrol dan Sarah terlihat punya pandangan liberal. Eric kemudian bergabung dan dengan mudah merebut perhatian Sarah, membuat Brian diam-diam cemburu.
Malamnya, Joe memasak dan menunggu Louis, yang tidak ada di rumah. Saat pulang, Dawn dan Louise membawa pulang seorang pemimpin kultus karismatik, Vernon Jefferson Peak (Austin Butler), beserta dua pengikutnya. Vernon bercerita tentang masa lalunya yang penuh pelecehan. Hal ini memicu Louise untuk menceritakan kembali trauma pelecehan seksual oleh ayahnya sendiri, seseorang yang ironisnya masih sangat dihormati oleh ibunya.
Saat itu, berita pembunuhan George Floyd memicu protes Black Lives Matter di seluruh negeri, termasuk di Eddington. Eric, Sarah, dan teman-teman mereka berunjuk rasa di jalan. Di saat yang sama, video kekasaran Joe terhadap Lodge menjadi viral dan dianggap sebagai contoh kebrutalan polisi.
Michael (Micheal Ward), deputi Joe yang berkulit hitam dan mantan pacar Sarah, menolak untuk bergabung dalam protes. Sementara, kecemburuan Brian terhadap Eric memuncak, dan ia mengirimkan foto Eric yang sedang berciuman dengan Sarah kepada Michael.
Joe, yang semakin terpojok, membuat video fitnah bersama para pendukungnya. Dia menuduh Ted telah melecehkan Louise di masa lalu. Namun, Louise dengan cepat membantah tuduhan itu dalam video balasannya sendiri. Dia akhirnya meninggalkan Joe bersama Vernon dan kultusnya.
Joe yang merasa hancur mendapat laporan warga soal kebisingan di rumah Walikota. Walikota Ted saat itu sedang mengadakan pesta penggalangan dana. Namun di sana, Joe dipermalukan di mana Ted menamparnya dua kali. Amarah Joe akhirnya mencapai titik puncaknya. Saat pulang dari Rumah Ted, Ia melihat Lodge di bar yang telah ia bobol.
Setelah mendengar racauan Lodge, Joe menembaknya hingga tewas. Ia membungkus mayat Lodge dalam kantong dan membuangnya ke danau. Setelah itu, ia pergi ke dekat rumah Garcia dan membunuh Ted serta Eric dengan senapan sniper.
Joe mencoba menutupi jejaknya dengan menyalahkan “ekstremis Antifa” atas pembunuhan itu. Seorang petugas dari suku Pueblo, Butterfly Jimenez, ikut menyelidiki dan menemukan selongsong peluru yang tertinggal, membuatnya curiga pada Joe. Sebagai kambing hitam, Joe menggunakan foto kiriman Brian untuk menangkap Michael, menuduhnya sebagai pelaku dengan alasan yang dibuat-buat.
Situasi menjadi semakin kacau saat sekelompok ekstremis Antifa yang sebenarnya muncul di kota. Mereka menculik Michael yang saat itu berada di ruang tahanan dan membawanya ke grurun. Saat Joe dan Guy mendekat, mereka meledakkan sebuah bom di dekat Michael. Guy tewas dan Michael terluka parah. Api dari ledakan itu membentuk tulisan “NO PEACE”. Para ekstremis itu kemudian memburu dan menembaki Joe.
Joe berhasil lolos dan kembali ke rumah. Di rumah, ia sempat mengira melihat Louise telah kembali, tetapi itu hanyalah Dawn, yang kini berteori bahwa Louise dan Vernon-lah yang membunuh keluarga Garcia dan akan mengejarnya. Para ekstremis menyerbu rumah Joe, terjadi tembak menembak yang memaksanya melarikan diri ke pusat kota.
Di kota, Joe membobol seboah toko senjata dan mengambil senapan mesin. Dalam baku tembak yang brutal, Joe secara tidak sengaja menembak kaki Petugas Jimenez yang berada di jalanan. Jimenez kemudian tewas tertembak di kepala oleh salah satu ekstremis. Joe semakin terdesak dan kehabisan peluru. Seorang ekstremis mendekati dan menusuk kepalanya. Tiba-tiba Brian muncul, dan sambil melakukan live-streaming, dia menembak mati ekstremis tersebut.
Satu tahun kemudian, kota Eddington telah berubah secara drastis. Brian menjadi selebriti sayap kanan karena aksi “heroik”-nya. Joe, meskipun kini dalam kondisi lumpuh total akibat serangan itu, berhasil memenangkan pemilihan walikota. Dawn, ibu mertuanya, kini bertindak sebagai juru bicaranya, menjalankan pemerintahan. Dia bekerja sama dengan perusahaan data “SolidGoldMagikarp” yang kini telah resmi dibuka.
Di rumah, Dawn memperlihatkan sebuah video kepada Joe yang kini hanya bisa terbaring tak berdaya. Di video tersebut, ia melihat Vernon sedang berpidato, dan di sampingnya ada Louise, yang kini sedang hamil anak Vernon. Joe hanya bisa mengeluarkan suara rintihan sedih. Malamnya, ia tidur bersama Dawn, dan seorang perawat laki-lakinya merangkak ke tempat tidur bersama mereka.
Film berakhir dengan adegan Michael, yang selamat, sedang berlatih menembak dan mengakhiri sesinya dengan sebuah tembakan tepat di kepala targetnya.