Saat buku sketsa seorang gadis kecil jatuh ke kolam aneh, gambar-gambar di dalamnya menjadi hidup, menciptakan kekacauan di seluruh kota. Kini, keluarganya harus bersatu untuk menghentikan monster-monster yang secara tidak sengaja mereka lepaskan.
Amber Wyatt (Bianca Belle), seorang anak gadis yang suka menggambar. Dia suka menyalurkan kesedihan atas kematian ibunya, Ally, ke dalam halaman-halaman buku sketsanya. Dia menciptakan gambar-gambar monster yang kelam. Di dalam bus sekolah, sifat tertutupnya membuatnya sering dijahili oleh teman sekelasnya yang usil, Bowman Lynch (Kalon Cox). Saat Bowman merebut buku sketsanya, ia menemukan gambar mengerikan seekor monster yang membelah dirinya menjadi dua, membuatnya lari ketakutan.
Adiknya, Jack (Kue Lawrence), mengatasi dukanya dengan cara yang berbeda, sering kali membuat Amber kesal. Suatu hari, Jack secara tidak sengaja menemukan sebuah kolam misterius yang berkilauan di hutan. Setelah tangannya yang tergores sembuh seketika dan ponselnya yang rusak kembali normal setelah tercelup ke dalam air kolam itu, ia menyadari ada kekuatan ajaib di sana.
Di rumah, ayah mereka, Taylor (Tony Hale), berjuang untuk menjalin ikatan kembali dengan anak-anaknya. Ia, dengan bantuan saudara perempuannya, Liz (D’Arcy Carden), juga sedang berusaha menjual rumah mereka, sering kali membuat calon pembeli merasa tidak nyaman dengan perilakunya yang aneh. Suatu hari, setelah tidak sengaja melihat isi buku sketsa Amber, Taylor mencoba berbicara dengan putrinya.
Amber pun menjelaskan monster-monster ciptaannya: ada Blood Eater si pemakan darah, Tattler si monster oranye raksasa yang buta, Stabidon si burung berparuh tajam, Eyeder si pencuri barang, dan Evil Amber, versi jahat dirinya. Namun, di antara semua itu, ada juga gambar-gambar baik, seperti makhluk-makhluk hati dan seekor kupu-kupu yang terinspirasi dari tato ibunya.
Malam itu, niat baik Jack justru memicu bencana. Dalam keputus-asaan merindukan ibunya, ia membawa guci berisi abu jenazah ibunya ke kolam. Ia berharap kekuatan ajaibnya bisa menghidupkannya kembali. Amber melihatnya dan mencoba menghentikannya. Dalam pergulatan mereka, buku sketsa Amber jatuh ke dalam kolam ajaib itu. Ketika ia mengambilnya kembali, ia melihat sebagian besar gambar monsternya telah lenyap dari halaman buku, dan mereka mendengar suara raungan keras dari kejauhan.
Keesokan paginya, dalam perjalanan ke sekolah, bus yang mereka tumpangi berhenti setelah melihat sebuah mobil terbalik dengan noda biru di sekitarnya. Tiba-tiba, sesosok monster biru aneh dengan mata mainan—persis seperti yang pernah digambar Amber—muncul dan memuntahkan glitter. Sopir bus yang panik mencoba melarikan diri, tetapi menabrak di ladang jagung. Untuk menenangkan monster itu, Demarcus memainkan lagu jazz dari ponselnya. Saat monster itu tertidur, anak-anak itu berhasil melarikan diri. Bowmanlah yang pertama kabur.
Mereka kemudian bertemu dengan monster-monster lain dari gambar Amber, seperti Tattler dan teman menyeramkannya yang berbentuk bunga matahari. Sementara itu, di rumah, Taylor dan Liz mulai mengalami kejadian-kejadian aneh, termasuk menemukan seekor Eyeder di dalam lemari dan melihat Stabidon menyerang menara listrik.
Anak-anak berhasil kembali ke rumah Amber dan menyusun rencana. Mereka menyadari bahwa kelemahan setiap monster berhubungan dengan bahan yang digunakan untuk menggambarnya. Saat segerombolan Eyeders, yang terbuat dari kapur, menyerang rumah, mereka berhasil mengalahkannya dengan menggunakan pistol air dan selang air di taman.
Di hutan, mereka akhirnya menemukan sumber dari semua kekacauan ini: Evil Amber, sesosok makhluk yang merupakan tiruan jahat dari Amber. Evil Amber kini secara aktif menggunakan spidol dan air kolam untuk menciptakan lebih banyak monster baru yang lebih kuat.
Tepat saat mereka akan diserang, Jack menemukan beberapa gambar lama Amber yang dicuri oleh para Eyeders. Gambar-gambar itu menunjukkan Amber dan Jack sebagai pahlawan dengan senjata-senjata keren. Mereka menggunakan kolam itu untuk membuat gambar-gambar itu menjadi nyata. Amber menggambar pedang ala “Minecraft” untuk Jack dan senjata blaster untuk Bowman.
Taylor dan Liz tiba dan ikut bergabung dalam pertarungan. Jack mencoba menggunakan penyembur api rakitan, sementara Amber bahkan menggunakan kolam itu untuk menumbuhkan tentakel di lengannya sendiri. Dalam pertarungan klimaks, Bowman berhasil menembak Evil Amber dengan senjatanya, mengubahnya kembali menjadi tinta. Setelah kemenangan itu, Bowman dengan canggung mencoba mengajak Amber berkencan, tetapi ditolak. Anak-anak kemudian mengirim monster-monster baik ciptaan Amber, seperti makhluk hati, untuk membasmi sisa-sisa monster jahat.
Di tepi kolam, Taylor akhirnya berbicara dari hati ke hati dengan anak-anaknya. Ia melihat Jack berjalan menuju kolam dan mengatakan bahwa ia mengerti keinginan Jack, tetapi mereka harus menghadapi duka mereka bersama sebagai sebuah keluarga. Jack kemudian menyadari bahwa abu ibunya sebenarnya sudah tumpah dari kotak karena ada lubang. Taylor memeluk putranya, dan Amber ikut bergabung dalam pelukan keluarga yang mengharukan itu.
Beberapa waktu kemudian, keluarga Wyatt terlihat sudah lebih bahagia. Di adegan terakhir, seekor Eyeder terlihat merayap dari balik pohon, tetapi ia langsung dimakan oleh salah satu monster hati yang baik ciptaan Amber, menandakan bahwa imajinasi Amber kini telah menemukan keseimbangan baru untuk melindungi, bukan lagi untuk melukai.