Sinopsis Foundation Season 1 Episode 5

2254 votes, average 7.1 out of 10

Malam itu, Gaal dan kedua rekannya mendapat tugas dari Seer Dominie, pemuka agama Seer,  untuk menyelidiki universitas satu-satunya di Synnax. Universitas itu sudah lama ditinggalkan karena Seer melarang segala hal tentang sains. Di sana, dia menemukan menemukan instruktur Sorn sedang mengemasi bukunya. Gaal menyuruh Sorn untuk segera meninggalkan tempat itu. Mereka sempat memperdebatkan tentang kebenaran sains. Sorn menunjukkan buku karya Kalle dan menyuruh Gaal untuk membacanya. Gaal menolak karena dia masih yakin dengan Seer. Sorn pun akhirnya ditangkap.

Besoknya, diadakan upacara penghakiman untuk Sorn. Dia dihukum dengan cara ditenggelamkan ke laut bersama buku-bukunya.

Gaal mulai diliputi keraguan. Dia menyelam dan mengambil buku Kalle di dasar laut dan mempelajarinya secara sembunyi-sembunyi. Dia diam-diam mengikuti kompetisi matematika imperial. Ibunya yang mengetahuinya menyuruh dia berhenti, namun Gaal tetap keras kepala.

Hingga suatu saat, Gaal menerima sebuah pesan. Dia mencari tempat sepi dan membukanya. Hologram Hari Seldon muncul. Dia mengucapkan selamat karena Gaal sudah memecahkan teori Abraxas. Dia mengundang Gaal ke Trantor.

Gaal mengajak kedua orang tuanya ikut bersamanya. Tapi ayahnya dengan tegas menolak dan mengatakan lebih baik anaknya mati daripada menjadi sesat.

Kapsul hibernasi cryo Gaal sampai di sebuah pesawat. Gaal pun terbangun. Dia panik mendapati dirinya berada di dalam palka pesawat. Dia berteriak-teriak minta keluar, tapi tak ada seorangpun. Dia mencoba mencongkel pintu palka dengan pisau yang dilempar Raych saat dia memasuki kapsul. Rupanya, pisau itu adalah sebuah kunci untuk membuka pintu menuju ruang utama.

Komputer pesawat aktif dan memulai protokol kedatangan Raych Foss. Gaal mencoba berbicara dengan komputer dan menanyakan siapa saja yang berada di dalam pesawat. Komputer menjawab bahwa hanya Gaal yang berada di pesawat dan menunjukkan bahwa dia sudah berada dalam kapsul hibernasi cryo selama hampir 35 tahun.

Sementara itu, situasi di Terminus semakin memanas. Orang-orang Anacreon mulai menembaki pagar. Salvor mencoba bicara dengan seorang Anacreon bahwa mereka telah salah mengikuti Phara. Yang ada dalam dirinya hanyalah kehancuran. Tiba-tiba, mereka mendongak ke langit. Kapal imperial yang dipimpin Komandan Kray Dorwin telah tiba. Orang-orang Anacreon bersorak.

Komandan Kray mencoba menghubungi Terminus dengan saluran terenkripsi tapi tidak bisa karena rambu komunikasi telah dirusak Anacreon. Dia akhirnya memakai saluran terbuka. Kray berbicara dengan Lewis Prime, Direktur Foundation. Dia lalu meminta berbicara dengan komandan keamanan Terminus dan menanyakan status keadaan. Salvor pun menyahut. Dia melaporkan bahwa Anacreon sudah mengaku menghancurkan rambu komunikasi dan menyarankan kapal imperial tetap menjaga jarak. Lewis mengatakan bahwa mereka telah menangkap pimpinan Anacreon. Kray meminta membawa Phara ke menara untuk berbicara dengannya. Salvor memperingatkannya, namun komunikasinya terputus karena Anacreon menyalakan pengacak sinyal.

TIba-tiba pasukan Anacreon bersiaga. Salvor mencium gelagat tidak baik. Dia kemudian bergegas menuju ke penjara, dia sudah menduga Phara akan mematikan pagar pengaman. Namun Salvor terlambat. Phara sudah dibawa ke menara.

Di menara, Phara berpura-pura kesakitan. Tiba-tiba dia mencongkel mata kirinya dan melemparkannya. Ledakan energi terjadi, mematikan daya menara. Sekaligus mematikan pagar pengaman.

Gaal mencoba meminta komputer untuk mengirim pesan ke Terminus. Komputer menolaknya karena dibutuhkan otorisasi. Gaal frustasi. Dia kemudian menanyakan apakah bisa melakukan pencarian informasi. Komputer mengijinkannya. Gaal menyuruh komputer untuk melakukan pencarian informasi mengenai kematian Hari. Video ditampilkan. Dia kemudian mencari informasi mengenai Raych dan eksekusinya. Gaal tidak mampu menyaksikannya. Perasaannya hancur.

Gaal menemukan pisau bedah. Di kamar mandi dia berniat untuk bunuh diri dengan memotong nadinya. Namun tiba-tiba tubuhnya terangkat dan terbanting. Dia kembali ke ruang utama. Dia menanyakan apakah pesawatnya baru saja melakukan manuver koreksi lintasan. Komputer membenarkannya. Lalu Gaal menyadari bahwa pesawatnya melambat, yang artinya tujuan pesawat sudah mendekati tujuan. Dia lalu menyuruh komputer menyebutkan tujuan mereka, namun komputer menolak menjawab. Gaal tak kurang akal. Dengan kemampuan matematikanya, dia berhasil menemukan tujuan akhir mereka yang ditunjukkan berupa sebuah ruang kosong di peta. Gaal bingung. Rupanya komputer menyembunyikan tempat itu. Jadi Gaal harus melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

Anacreon bergerak maju. Mereka menyerang penduduk Terminus. Salvor naik ke menara. Dia menemukan Lewis terkapar. Lewis mengatakan Phara berada di ruang penyimpanan dengan menyandera ibunya. Salvor menemukan mereka. Phara menyuruh Salvor menjatuhkan senjata sementara dia menodongkan senjata ke ibu Salvor. Ibu Salvor mengatakan bahwa Phara membutuhkan daftar para ahli di Terminus, Phara butuh bantuan mereka untuk mengendarai sebuah kapal imperial.

Salvor memberi isyarat pada ibunya agar menunduk, lalu dia menembak Phara. Namun sayangnya Phara berhasil kabur. Phara menyergap Salvor saat dia mencarinya. Lalu mereka bertarung dengan tangan kosong. Salvor berhasil memenangkan pertarungan dan menodong Phara. Namun, anak buah Phara muncul di belakang sambil menyandera ibunya. Salvor pun menyerah.

Gaal memakai baju astronot untuk melihat langsung daerah yang dikosongkan di peta. Dia keluar pesawat. Dia juga tidak bisa menemukan apa-apa. Hanya terlihat ruang angkasa gelap dan kosong. Tapi dia tetap yakin ada sesuatu di luar sana yang tidak bisa dilihat mata telanjang. Dia kemudian menyalakan filter infra merah dan akhirnya terlihatlah sebuah bintang gelap. Gaal pun menyadari sesuatu.

Phara membawa Salvor dan ibunya ke balkon. Mereka dipaksa untuk menyaksikan penduduk Terminus ditembaki. Sementara itu, pesawat imperial mulai turun. Komandan Kray menyuruh para Anacreon untuk menyerah. Namun rupanya Anacreon sudah mempersiapkan hal itu. Phara kemudian memerintahkan anak buahnya menembak kapal imperial dengan senjata penangkal serangan udara yang sudah mereka persiapkan. Kapal imperial pun jatuh berkeping-keping.

Gaal kembali ke pesawat. Dia tahu hanya ada satu planet dihuni yang mengorbit bintang gelap, dan tidak mau menuju ke sana. Planet itu adalah Planet Helicon, planet asal Hari. Gaal memerintahkan komputer untuk mengubah arah, namun komputer tidak menjawab.

Gaal kemudian melihat genangan darah. Gaal mendekatinya, dan menyadari bahwa genangan itu hanyalah hologram. Dia kemudian melihat Hari di dalam pesawat. Dia sedang terbaring di lantai pesawat dengan dada penuh darah.

Episode Name:Upon Awakening
Release:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *