Sinopsis Foundation Season 1 Episode 1

3516 votes, average 8.2 out of 10

Pagi itu di Planet Terminus, planet terluar di galaksi. Empat anak berencana menuju “kubah”, sebuah bangunan misterius yang mengambang dan menebarkan medan hampa. Belum pernah ada yang mampu menembusnya.

Keir maju pertama. Sementara 3 anak lain menunggunya dibalik bebatuan. Hanya beberapa langkah dia menyerah dan kembali. Giliran berikutnya, Poly. Dia bernasib sama, bahkan terjatuh tak sadarkan diri.

Sang penjaga kubah, Salvor Haldin, menolongnya. Menyeretnya menjauhi kubah. Dia menyuruh Poly kembali, karena tidak ada makhluk apapun yang mampu melewati medan hampa kubah itu.

—-

35 tahun sebelumnya di Trantor, planet ibu kota imperium. Hari Seldon, profesor ahli matematika dari Universitas Streeling, sedang berbicara dengan Raych, murid kepercayaannya. Mereka sedang menantikan kedatangan seseorang.

Sementara itu di Planet Synnax, Gaal Dornick, seorang gadis remaja sedang bersiap berangkat menuju Trantor. Dengan sampan kecil, diantar ayah dan ibunya menuju ke tengah laut. Di mana pesawat penjemput kekaisaran sudah menunggunya. Pesawat penjemput membawa Gaal ke kapal pelompat yang sudah bersiap di luar angkasa Synnax.

Di dalam kapal pelompat, Gaal bertemu dengan Jerril. Mereka memasuki kapsul yang akan melindungi mereka saat kapal melakukan lompatan. Dalam obrolan mereka, Gaal mengatakan bahwa dia akan ke Trantor dan bekerja untuk Hari Seldon. Dia baru saja memenangkan sebuah kontes matematika. Saat kapal melakukan lompatan, tiba-tiba Gaal tersadar. Salah seorang Spacer kembali menidurkannya.

Dalam sekejap mereka sudah sampai di Trantor. Mereka mendarat di stasiun luar angkasa yang terhubung dengan jembatan raksasa ke Trantor. Mereka disambut iring-iringan pembawa peti mati. Jerril menjelaskan bahwa telah terjadi perselisihan di tepi galaksi antara kaum planet Anacreon dan Thespis. Akibatnya, para penilai imperial telah menjadi korban.

Mereka kemudian menaiki kendaraan yang menyeberangi jembatan menuju Trantor. Begitu panjangnya jembatan itu hingga dibutuhkan waktu 14 jam untuk sampai ke permukaan planet.

Ibukota Imperium Galaksi, Trantor, merupakan sebuah planet yang terdiri dari 100 level lapisan tanah. Milyaran penduduk Trantor mendiami level-level bawah sedangkan permukaan planet didiami oleh kekaisaran. Dipimpin oleh 3 kaisar clone dari kaisar pertama, Cleon I. Kaisar saat ini adalah generasi yang ke-13. Mereka bergelar Dawn, Day, dan Dusk.

Hari itu Day menemui Master Orlio, seorang pelayan setia kekaisaran yang sedang melukis Mural Kumpulan Jiwa. Day meragukan kesetiaan Orlio setelah ditemukannya sebuah risalah Hari Seldon di ruangannya. Orlio menegaskan bahwa dia setia, tapi Day tidak percaya dan melenyapkannya.

Saat para kaisar sedang menyantap makan siang, datang Demerzel, tangan kanan kaisar. Demerzel mengabarkan bahwa delegasi Anacreon dan Thespis sudah tiba. Ditemani Demerzel, Dawn menyambut para delegasi.

—-

Gaal sampai di level 64 Trantor. Dia dijemput oleh Raych. Mereka berkenalan. Gaal menanyakan, masih adakah gereja Seer di Trantor. Raych menjawab masih ada, kemungkinan ada di level 22. Seer adalah sebuah agama yang dianut kaum Synnax, kaum Gaal.

Gaal menemui Dr. Hari Seldon di perpustakaan imperial. Mereka kemudian membicarakan tentang keberhasilan Gaal memecahkan teori Abraxas menggunakan bukti kesembilan Kalle. Hari penasaran, bagaimana dia bisa memiliki bukti kesembilan Kalle, padahal Synnax adalah kaum penganut Seer yang sangat fanatik. Ilmu pengetahuan sangat dilarang dalam ajaran Seer. Hari pun menunjukkan manuskrip asli dari bukti Kalle yang ditulis dalam Bahasa Thraxian.

Saat Gaal mengagumi manuskrip tersebut, Hari berkata bahwa mereka akan ditangkap keesokan harinya. Gaal terkejut.

Hari kemudian menjelaskan tentang penemuannya, psikohistori, sebuah konsep prediksi takdir umat manusia yang dinyatakan dengan angka. Dengan psikohistori, Hari telah memprediksi masa depan bahwa Trantor akan hancur. Kekaisaran akan runtuh. Itulah alasan mereka akan ditangkap. Gaal tidak terima. Kenapa dia jauh-jauh datang ke Trantor kalau hanya untuk ditangkap.

Hari mengeluarkan Pemancar Sinar Prima, sebuah benda bening seperti kaca yang punya banyak sudut. Hari menyalakannya. Cahaya yang dipancarkan membentuk pola-pola perwujudan dari psikohistori. Gaal mampu membaca pola tersebut. Dari pola tersebut akhirnya dia paham kenapa dia akan ditangkap. Karena dia telah memecahkan teori Abraxas, dan imperial yakin bahwa hanya dialah yang bisa membuktikan prediksi Hari adalah salah.

Sebelum mengakhiri pembicaraan mereka, Hari menghadiahkan manuskrip asli bukti Kalle kepada Gaal. Gaal kemudian diantar Raych menuju hotelnya.

Ketiga kaisar menerima delegasi Anacreon dan Thespis di istana. Delegasi Anacreon menghadiahkan sebuah busur yang terbuat dari kayu tertua di Hutan Tallyn, kayu yang juga digunakan untuk membuat busur pemburu terhebat Anacreon, Larkeen Keaen. Delegasi Thespis menghadiahkan Buku Pembersihan berbahasa Thespin, sebuah karya ornamental yang dibuat khusus untuk menghormati kedamaian imperial.

—-

Dalam perjalanan ke hotel, Gaal meminta Raych mengantarnya ke Gereja Seer. Pendeta Seer menganggap Gaal telah sesat karena mempercayai Hari. Saat Gaal sampai di hotel, dia kembali teringat saat batu-batu Sleeper dilepas dari wajahnya waktu dia masih di Synnax.

Esok paginya Gaal dijemput oleh petugas keamanan imperium. Persidangan pun dimulai. Hari dan Gall dituduh melakukan konspirasi untuk meruntuhkan kepercayaan terhadap imperium.

Dalam pembelaannya, Hari mengatakan bahwa berdasarkan ilmu piskohistori yang dipelajarinya, Trantor dan imperium akan hancur dalam lima abad ke depan. Perang antar bintang akan berlangsung. 10.000 planet akan hancur. Masa kegelapan akan menyelimuti seluruh galaksi dalam 30.000 tahun. Dan tidak ada yang bisa menghentikannya.

Saat jeda persidangan, Gaal dipanggil untuk menemui Jerril, yang ternyata adalah seorang mata-mata yang selama ini mengawasinya sejak dia memecahkan teori Abraxas. Jerril memberikan Pemancar Sinar Prima yang disita dari Hari. Jerril menyuruh Gaal membacanya untuk membuktikan kebenaran prediksi Hari.

Persidangan berlanjut. Hari mengusulkan sebuah rencana untuk mengurangi masa kegelapan yang segera tiba. Rencana itu adalah proyek Foundation, sebuah ensiklopedia pengetahuan galaksi, sehingga saat masa kegelapan berakhir, manusia tidak harus mengulang dari awal. Saat Gaal dimintai kesaksiannya, dia pun membenarkan prediksi Hari.

Persidangan ditunda. Saat mereka diantar kembali ke ruang tahanan, Gaal merasa ada yang tidak beres di langit. Ada yang salah di Jembatan Bintang.

Sementara itu di stasiun luar angkasa Trantor, dua orang sedang bersiap melakukan aksinya. Salah seorang dari mereka sudah menaiki kendaraan menuju Trantor. Dia menekan sebuah tombol di pergelangan tangannya. Ledakan dahsyat terjadi. Sesaat kemudian, salah seorang yang masih berada di stasiun melakukan hal serupa. Jembatan bintang hancur. Luluh lantak menghunjam Trantor di bawahnya. Kerusakan masif yang ditimbulkan bahkan mencapai level 50.

Kaisar murka. Berdasarkan laporan, sebelum melakukan aksinya, dua orang tersebut meneriakkan nyanyian pemberontakan dengan bahasa Anacreon dan Thespis.

Kaisar memanggil Hari dan Gaal. Kaisar menanyakan siapa yang sudah menghancurkan Jembatan Bintang, tapi Hari menjawab tidak tahu, karena psikohistori memprediksi tren tindakan masyarakat bukan memprediksi individu. Hari juga menjelaskan bahwa kehancuran imperial bisa diperlambat, asalkan para kaisar menghentikan clone kekaisaran mereka. Kaisar Dusk marah. Dia beralasan, dengan clone kaisar, mereka sudah membawa kedamaian selama empat abad. Hari mengatakan bahwa dengan clone mereka, mereka sama sekali tidak menawarkan hal baru. Mereka adalah orang yang sama sejak empat abad lalu.

Pengadilan mencapai pengambilan vonis. Kaisar memutuskan untuk mengijinkan Hari dan pengikutnya mengembangkan Foundation di Planet Terminus, sebuah planet tak berpenghuni di daerah luar galaksi. Jika ternyata prediksi Hari salah, Terminus akan dihancurkan. Hari menambahkan, jika prediksinya benar maka pastilah akan diklaim sebagai keberhasilan imperial. Sebuah keputusan yang cerdik. Mereka akan diantar dengan pesawat lambat imperial. Jarak ke terminus adalah 50.000 tahun cahaya. Tanpa perangkat pelompat, pesawat mereka akan tiba dalam waktu 878 hari.

—-

35 tahun kemudian di Terminus. Salvor Haldin mendekati kubah. Dia yakin, Hari sudah merumuskan  semua rencananya. Termasuk apa yang dia temukan di dalam kubah hari ini. Dia menemukan bahwa nasib galaksi tergantung pada isi kubah. Dan itulah yang paling ditakutkan Hari.

Episode Name:The Emperor’s Peace
Release:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *