Sinopsis Death on the Nile (2022)

9460 votes, average 6.8 out of 10

Jembatan Yser, Belgia, 31 Oktober 1914 

Saat Perang Dunia I, pasukan Sekutu di garis depan mendapat perintah untuk merebut Jembatan Yser. Kapten Rens berencana menyerang 3 jam lagi saat angin berhembus ke arah Timur. Tapi Hercule Poirot (Kenneth Branagh) menyarankan alternatif lain. Poirot melihat saat ini angin sedang berputar-putar. Dia mengusulkan untuk menyerang sekarang juga dalam waktu tujuh menit karena gerakan mereka akan tertutupi oleh gelombang gas sehingga mencegah musuh melihat mereka. Para tentara mengikuti rencana Poirot dan melancarkan serangan yang berhasil mengalahkan musuh. Saat Rens mengucapkan selamat kepada Poirot atas rencananya, secara tidak sengaja dia tersandung jebakan bom yang meledakkan jembatan dan membunuh Rens serta melukai para tentara termasuk Poirot.

Di rumah sakit Poirot dibangunkan oleh perawatnya, Katherine, yang juga kekasihnya. Dia mengatakan padanya bahwa dia seharusnya tidak datang, tapi Katherine menegaskan bahwa dia mencintainya. Poirot berbalik untuk menunjukkan luka di wajahnya akibat ledakan. Katherine cuma tersenyum dan menyarankan agar dia menumbuhkan kumis untuk menutupinya.

London, 1937

Poirot menghadiri klub malam tempat penyanyi jazz Salome Otterbourne (Sophie Okonedo) tampil. Keponakan Salome, Rosalie (Letitia Wright), sedang berbicara dengan pemilik klub yang sombong mengenai bayaran menyanyinya. Di lantai dansa ada pasangan muda, Simon Doyle (Armie Hammer) dan Jacqueline “Jackie” de Bellefort (Emma Mackey). Mereka berdansa dan berciuman dengan penuh gairah saat Salome bernyanyi. Klub tersebut kemudian dikunjungi oleh sahabat Jackie, Linnet Ridgeway (Gal Gadot), seorang pewaris keluarga kaya. Jackie bertanya pada Linnet, apakah dia bisa memberi Simon pekerjaan sebelum mereka menikah, karena dia belum mendapat pekerjaan. Jackie kemudian memperkenalkan mereka. Simon dan Linnet lalu berdansa bersama, yang membuat Jackie terlihat cemburu.

Sungai Nil, enam minggu kemudian

Poirot berada di Mesir, duduk di depan Sphinx sambil menikmati teh. Dia melihat seorang pria menerbangkan layang-layang di piramida. Dia lalu menegur pria itu dan menyadari bahwa pria itu adalah teman lamanya Bouc (Tom Bateman). Bouc sangat senang bertemu Poirot dan mengajaknya bertemu ibunya, Euphemia (Annette Bening). Euphemia tidak terkesan dengan Poirot dan lebih fokus pada lukisan piramidanya.

Bouc mengajak Poirot ke First Cataract Hotel untuk menghadiri pesta pengantin baru, Simon dan Linnet. Tamu yang hadir di antaranya Euphemia, Salome dan Rosalie, Pembantu Linnet, Louise Bourget (Rose Leslie), Ibu baptis Linnet, Marie Van Schulyer (Jennifer Saunders) dan perawatnya Ny. Bowers (Fajar Prancis), “Sepupu” Linnet, Andrew Katchadourian (Ali Fazal), yang mengurus surat wasiatnya, dan Dr. Linus Windlesham (Russell Brand), mantan kekasih Linnet. Bouc memberi tahu Poirot bahwa Marie menyukai paham komunisme dan membenci kekayaan Linnet, tetapi Ny. Bowers justru mengagumi kekayaannya, seperti halnya Louise. Sementara Andrew adalah “seekor belut licin” yang tidak dipercaya oleh siapa pun kecuali Linnet. Pesta itu berakhir karena kemunculan Jackie yang mengejutkan, sejak Simon meninggalkannya demi Linnet.

Linnet dan Simon meminta Poirot untuk menyelidiki Jackie karena dia terus-menerus menguntit mereka yang membuat Linnet tidak nyaman. Poirot lalu menemui Jackie dan berbicara dengannya. Jackie menceritakan betapa Linnet selalu membayangi dirinya. Saat masih sekolah, Jackie mendapatkan peran dalam drama “Antony and Cleopatra”, tetapi guru mereka menggantinya dengan Linnet. Jackie percaya Simon masih mencintainya, dia juga membawa pistol kaliber .22 di tasnya. Poirot memberitahukan hal itu kepada Linnet dan Simon dan menyarankan mereka pulang dan memulai hidup mereka. Tapi Simon mempunyai ide lain.

Baca juga:  Nightmare Alley (2021)

Keesokan harinya, Simon mengundang para tamu ke kapal pesiarnya, SS Karnak, untuk melanjutkan pesta. Setelah kapal berangkat, Linnet menemui Poirot di kamarnya dan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak mempercayai semua tamu yang ikut serta. Poirot kemudian menyaksikan saat Andrew menghampiri Linnet saat sedang bersantai minum teh bersama Simon. Andrew membawa kontrak mengenai akuisisi properti dan menyuruh Linnet menandatanganinya. Ny. Bowers yang juga berada di situ tiba-tiba meninggalkan tempatnya untuk menunjukkan ketidaksukaannya. Rosalie menimpali, yang membuat Andrew menundanya.

Malamnya, saat para tamu berpesta, Poirot dan Bouc mengobrol. Bouc memberi tahu Poirot bahwa dia menjalin hubungan dengan Rosalie dan sangat mencintainya, tapi tidak direstui oleh ibunya. Bouc juga memperhatikan bahwa Poirot tertarik pada Salome dan mendorong Poirot untuk segera mengungkapkannya.

Kapal berhenti di kuil Abu Simbel untuk berlabuh dan mengangkut penumpang baru. Linnet melihat badai pasir di kejauhan, namun Louise mengatakan padanya agar tidak perlu khawatir. Para penumpang turun untuk melihat-lihat kuil. Saat berada di sana, Bouc memberi tahu ibunya tentang hubungannya dengan Rosalie, tapi ibunya tetap tidak setuju. Poirot juga berbicara dengan Salome. Salome menyindir Poirot dengan mengatakan bahwa Poirot seperti memakai topeng. Simon dan Linnet berada di dekat kaki patung saat tiba-tiba batu besar jatuh hampir menimpa mereka. Beberapa saat kemudian, badai pasir datang dan memaksa para tamu untuk berlindung di dalam kuil. Mereka kemudian kembali ke kapal menemukan Jackie telah berada di sana. Simon mengatakan bahwa mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena dia memiliki tiket.

Saat makan malam, Simon dan Linnet mengungkapkan rencana untuk pulang keesokan paginya. Poirot minum sampanye dan merasa mual. Dia pergi keluar dan menemukan Jackie. Mereka berdua berbicara tentang cinta mereka yang gagal. Poirot menceritakan tentang Katherine yang tewas dalam sebuah ledakan, dan kehilangan itu membuatnya menjadi seperti sekarang.

Setelah Poirot pergi ke kamarnya, Jackie menemui Simon dan Linnet di depan bar. Linnet kemudian pamit untuk pergi tidur. Simon dan Jackie kemudian bertengkar, yang berakhir dengan Jackie menembak kaki Simon. Jackie langsung malu dan menyesal atas apa yang telah dia lakukan lalu melemparkan pistolnya. Nyonya Bowers segera merawat Jackie saat dia menjadi histeris, sementara Windlesham merawat kaki Simon.

Keesokan paginya, Louise memasuki kamar Linnet dan berteriak histeris. Linnet ditemukan tewas dengan lubang peluru kaliber .22 di kepalanya. Melihat tidak adanya bekas perlawanan, kemungkinan dia dibunuh saat tidur. Selain itu, kalung permata berharga yang dikenakan Linnet telah hilang dicuri. Semua orang menganggap Jackie sebagai tersangka utama namun Ny. Bowers menegaskan bahwa Jackie tidak pernah meninggalkan tempat tidur semalam karena dia sudah memberinya morfin. Simon melihat mayat istrinya dan meratapinya.

Baca juga:  Scream (2022)

Setelah mayat Linnet dipindahkan, Poirot dibantu Simon dan Bouc menginterogasi para tamu. Dimulai dengan Louise, yang menceritakan bahwa dia sebelumnya sempat bertunangan dan akan berhenti dari pekerjaannya setelah menikah. Tapi Linnet mengatakan bahwa tunangannya itu hanya mengincar uangnya untuk melunasi hutang. Lalu Linnet mengujinya dengan menawarkannya uang atau memilih Louise. Tunangannya memilih uang.

Selanjutnya, Poirot dan Bouc berbicara dengan Windlesham, yang mengakui bahwa dia masih mencintai Linnet dan pernah berniat bunuh diri setelah mengetahui pertunangannya. Dia sebenarnya adalah seorang bangsawan dengan gelar “Lord Windlesham” tapi menanggalkan gelarnya dan memilih menjadi dokter untuk membantu banyak orang. Mereka kemudian berbicara dengan Andrew, yang mengakui bahwa kontrak yang akan ditandatangani Linnet bisa membuat Linnet kehilangan uang dan harta warisannya. Andrew juga terungkap membawa senjata kaliber .45. Bouc kemudian membawa Marie dan Mrs. Bowers untuk diinterogasi. Terungkap bahwa Ny. Bowers berasal dari keluarga kaya, tetapi keluarga Linnet membuat mereka kehilangan kekayaannya saat masa depresi. Poirot juga menyimpulkan bahwa Marie dan Mrs. Bowers adalah sepasang kekasih.

Tak lama setelah itu, mereka menemukan pistol Jackie di dasar sungai, dibungkus dengan syal Marie yang hilang dan terdapat lubang peluru. Pistolnya kehilangan dua peluru, termasuk peluru yang ditembakkan Jackie kepada Simon. Poirot kemudian berbicara kepada Salome, yang mengungkapkan bahwa dia pernah membenci Linnet. Mereka pernah berada di kolam renang yang sama dan Linnet mengeluh karena ada Salome (seorang wanita kulit berwarna) di sana. Namun saat itu Linnet masih kecil dan semua itu akibat dari asuhan ayah Linnet yang buruk. Tapi setelah itu Rosalie dan Linnet berteman dengan baik. Salome juga kebetulan selalu membawa pistol seperti yang dimiliki Jackie. Euphemia tiba-tiba menyela dengan memberitahukan bahwa dia menemukan kalung Linnet di kamarnya.

Setelah menyelidiki kamar Euphemia, Poirot mengatakan bahwa ini saatnya menyimpulkan kasus rahasianya. Terungkap bahwa Euphemia telah menyewanya memata-matai Rosalie untuk melihat apakah dia benar-benar baik untuk Bouc. Poirot berkata bahwa Rosalie adalah orang yang baik untuk Bouc, tapi meski begitu Euphemia tetap tidak merestui keduanya. Rosalie yang tersinggung pada pernyataan Poirot membalas mencaci makinya sambil keluar ruangan. Poirot mengikutinya untuk meminta penjelasan, namun keduanya melihat tubuh Louise tersangkut di kincir kapal. Tenggorokannya telah tersayat oleh pisau bedah yang hilang dari koleksi pisau Windlesham. Ditemukan juga sejumlah uang pada mayatnya. Poirot melihat cipratan darah di dinding. Namun ada bagian yang bersih dari cipratan yang menandakan bahwa ada seseorang yang menyaksikan pembunuhan itu dan terkena cipratan darahnya.

Para tamu kemudian mengunci diri di dalam kamar mereka masing-masing. Poirot melakukan satu wawancara lagi bersama Simon. Dia mulai menginterogasi Bouc, yang terkejut karena Poirot menuduhnya. Poirot marah karena Bouc telah membohonginya. Dia menyimpulkan bahwa Bouc lah yang pertama kali menemukan mayat Linnet, dan bahwa dialah yang mencuri kalungnya dan meletakkannya di kamar Euphemia untuk menjebaknya agar dia dan Rosalie bisa bebas. Bouc juga menyaksikan Louise mencoba menyuap si pembunuh sebelum dia dibunuh, dan Bouc membuang mantelnya ke sungai karena terkena cipratan darahnya. Sebelum Bouc sempat mengungkapkan siapa pembunuhnya, sebuah tembakan terdengar dan mengenai leher Bouc. Bouc pun tewas. Poirot mengejar si pembunuh tetapi gagal menangkapnya.

Baca juga:  Dune: Part Two (2024)

Dengan bantuan para kru kapal, Poirot kemudian mengunci para tamu di dalam bar, karena dia sudah siap untuk mengungkapkan siapa pembunuhnya. Poirot tahu bahwa Andrew adalah orang yang mendorong batu yang hampir membunuh Simon dan Linnet. Andrew mengakui dan menyesalinya bahwa itu adalah tindakan putus asa dan tidak dia rencanakan, tapi dia mengatakan dia tidak membunuh siapa pun.

Kemudian terungkaplah bahwa pembunuh Linnet adalah Simon, dan dia bekerja sama dengan Jackie, yang merupakan dalang di balik semuanya. Mereka merencanakan dari awal agar Simon menikahi Linnet dan akan menguasai kekayaannya setelah kematiannya. Jackie menembak kaki Simon dengan peluru kosong. Saat yang lain sibuk memanggil perawat, Simon dengan cepat mengambil pistol yang dilemparkan Jackie lalu pergi ke kamar Linnet dan menembaknya. Dia lalu kembali dan menembak kakinya sendiri, menggunakan syal Marie untuk meredam suara tembakan.

Dia juga mencuri cat merah milik Euphemia untuk memalsukan lukanya saat ditembak dengan peluru kosong oleh Jackie. Namun karena Louise adalah seorang saksi, Jackie membunuhnya, dan kemudian membunuh Bouc saat diinterogasi dengan isyarat dari Simon.

Kedua kekasih itu menyadari bahwa mereka tidak bisa mengelak lagi dan mengarahkan pistol ke para tamu. Merasa sudah terpojok dan tidak ada pilihan lain. Jackie mencium Simon untuk terakhir kalinya dan menembak punggungnya dari belakang yang juga tembus mengenainya. Mereka tewas dengan saling berpelukan.

Para tamu meninggalkan kapal. Windlesham mengatakan dia akan melanjutkan pekerjaannya di Afrika. Euphemia dan Rosalie masih tidak menyukai Poirot tetapi bersyukur telah menemukan pembunuh Bouc. Salome juga mengakui kepada Poirot bahwa dia tertarik padanya.

Enam bulan kemudian di London, Salome tampil di klub malam yang sama. Poirot hadir menyaksikannya. Terlihat bahwa dia telah mencukur kumisnya yang mengekspos bekas luka di wajahnya.

 

Tagline:Murder was just the beginning.
Rate:PG-13
Year:
Duration: 127 Min
Release:
Language:English, Français, Deutsch
Budget:$ 90.000.000,00
Revenue:$ 33.000.000,00

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *