Sinopsis Pengabdi Setan 2: Communion (2022)

1374 votes, average 7.3 out of 10

Lembang, Jawa Barat, 17 April 1955

Budiman (Egy Fedly) yang berprofesi sebagai seorang wartawan diculik oleh beberapa orang menggunakan mobil. Mereka membawanya ke sebuah observatorium astronomi. Penculikan itu adalah atas perintah sahabat Budiman sendiri yang bernama Heru, seorang Mayor polisi.

Mayor Heru menyuruh Budiman untuk memasuki ruang observatorium. Di dalam ruangan, Budiman terkejut melihat banyak mayat dengan posisi bersujud menghadap sebuah lukisan yang menempel di dinding. Lukisan itu menyerupai sosok Ibu. Mayor Heru menceritakan bahwa petugas kebersihan lah yang pagi itu menemukan kejadian misterius itu.

Mayor Hero diminta atasannya untuk merahasiakan penemuan itu. Mereka akan segera mengubur kembali mayat-mayat itu dan TKP akan dibersihkan seperti tidak ada kejadian apapun. Hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan kehebohan dunia mengingat Kota Bandung menjadi tuan rumah dalam Konferensi Asia-Afrika yang akan diselenggarakan keesokan harinya.

15 April 1984

Rini (Tara Basro) yang saat itu bekerja di sebuah pabrik mendapat kesempatan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di luar kota, tapi Rini masih ragu untuk meninggalkan adik-adiknya. Direktur pabrik itu memberikan kesempatan untuk berpikir lebih dahulu. Jika Rini mau menerima tawaran itu ia harus berangkat besok sore.

Koran Harian Kota memberitakan banyak kejadian pembunuhan yang dilakukan oleh penembakan misterius atau dikenal dengan nama Petrus. Dalam berita itu dijelaskan bahwa sejak tahun 1980 hingga 1984 Petrus telah membuat ribuan nyawa jadi korban. Hingga saat ini masih belum terungkap.

Rini dan dua adiknya, Toni dan Bondi beserta Bapak tinggal di rumah susun yang terletak di utara Jakarta. Rumah susun itu berada di dataran rendah dekat dengan pantai dan rawan banjir. Rumah susun yang terdiri dari 14 lantai  itu terlihat kumuh karena merupakan proyek pemerintah yang terbengkalai. Rumah susun itu dilengkapi lift yang sudah tua dan sering macet. Rini beserta keluarganya menempati unit di lantai 8.

Bondi tengah bermain bersama temannya Ari dan Darto di lapangan kosong belakang rusun. Dia menunjukkan kepada temannya tentang penemuan batu nisan yang terkubur di dalam tanah. Bondi berpendapat bahwa rusun itu merupakan bekas kuburan. Sementara itu, Tari (Ratu Felisha) seorang penghuni yang baru tinggal seminggu, baru pulang dari kerjanya sebagai pekerja malam di tempat bilyard. Tari sering digoda oleh pemuda di rusun itu termasuk oleh Dino. Hari itu, Toni berusaha berkenalan dengan Tari. Tari meminta bantuannya untuk memperbaiki radionya yang rusak.

Saat Rini dan dua adiknya akan makan malam, Bapak pulang membawa koper yang selalu dibawa ke mana pun dia pergi. Koper itu langsung dimasukkan ke dalam laci dan dikuncinya. Rini dan adiknya selama ini tidak pernah tahu pekerjaan Bapak. Rini mengutarakan keputusannya bahwa dia akan pindah untuk melanjutkan kuliah di luar kota dan akan berangkat besok sore. Sementara televisi menayangkan perkiraan cuaca di Jakarta esok hari akan terjadi hujan deras disertai badai di wilayah Jakarta Utara.

Malam itu, ketika Rini membuang sampah, dia mengalami kejadian mencekam sepanjang lorong. Semua unit di lantai itu pintunya terbuka dengan para penghuni yang berperilaku aneh. Melihat kejadian itu Rini dengan ketakutan bergegas pergi. Seorang anak yang bernama Wisnu juga mengalami kejadian yang sama. Dia diganggu oleh hantu ayahnya di saat juga membuang sampah.

Baca juga:  Ordinary Angels (2024)

Sementara itu, Budiman yang saat ini menjadi penulis di majalah Maya membuka sebuah kotak yang berisi bukti-bukti yang berhasil dia dapatkan selama hampir 30 tahun. Bukti-bukti itu mengenai sebuah sekte pengabdi setan. Di dalam kotak itu terdapat foto-foto pengikutnya. Ada juga foto-foto sejarah rumah susun yang saat ini ditempati Rini yang berkaitan dengan sekte itu. Budiman bertekad akan pergi untuk melindungi para penghuni rusun dari pengaruh sekte.

Keesokan harinya, sore menjelang keberangkatan Rini, terjadi sebuah tragedi yang mengerikan. Ketika rombongan orang masuk ke dalam lift, tiba-tiba lift macet. Semua yang di dalam lift panik dan berteriak. Salah seorang yang berada di dalam lift berusaha untuk membuka pintu. Wisnu berhasil keluar karena badannya yang kecil, namun sayangnya ibunya terhimpit bersama belasan orang yang berada di dalam lift itu, termasuk Bapak Rini. Lift pun akhirnya jatuh ke lantai dasar dan semua orang di dalamnya tewas kecuali Bapak sendiri yang selamat. Dua orang anak perempuan yang sedang mengambil uang koin di bawah lift juga turut menjadi korban.

Hari sudah mulai petang sehingga jenazah para korban tragedi lift tidak langsung dimakamkan, tapi disemayamkan di kamar masing-masing. Cuaca malam itu hujan disertai badai dan diprediksi akan banjir sehingga banyak penghuni rusun yang mengungsi ke tempat lain. Di tengah momen sepi dan terjebak badai, listrik rusun mati karena gardu terendam banjir. Saat itulah malam panjang penuh teror terjadi. Sementara itu, Budiman tetap berusaha mendatangi rusun untuk menyelamatkan orang-orang di sana.

Toni mengembalikan radio yang sudah dia perbaiki kepada Tari. Setelah Toni pergi, Tari menyalakan radio tersebut. Tiba-tiba suara di radio beralih menjadi suara Tari yang seakan-akan dia telah mati dan meminta tolong dari alam kubur. Tari ketakutan dan lari keluar. Rupanya Toni masih berada di depan rusunnya dan Tari langsung memberikan radio itu kembali kepada Toni. Toni akhirnya membuang radio itu ke tempat sampah.

Saat berjalan pulang, Toni berpapasan dengan Pak Ustadz yang sedang berkeliling mengecek setiap unit rusun yang tentunya di dalamnya ada mayat-mayat yang sudah dikafani. Pak Ustadz mengajak Toni untuk menemaninya. Meski awalnya menolak karena takut, Toni akhirnya terpaksa menemani Pak Ustadz itu. Satu per satu unit dimasuki oleh mereka untuk memeriksa apakah ada jendela terbuka atau atapnya ada yang bocor. Ketika memeriksa salah satu unit, ada dua mayat yang dibaringkan di lantai. Dengan gemetar Toni mencoba menutup jendelanya yang terbuka. Saat berbalik, dia terkejut melihat Pak Ustadz tidak ada. Dia kemudian berteriak, namun ternyata masih ada di sana.

Saat mau memeriksa unit lainnya, Pak Ustadz tiba-tiba izin ke bawah karena sedang tidak enak badan. Dia memilih untuk memeriksa unit yang berada di lantai bawah. Pak Ustadz meminta Toni untuk mengecek sendirian unit lainnya yang berada di lantai 13. Toni kembali berusaha menolaknya namun Pak Ustadz kembali meyakinkan Toni untuk tidak takut. Akhirnya Toni tiba di lantai 13 walau hanya menggunakan penerangan korek api. Saat memasuki sebuah unit, tiba-tiba mata mayat itu melotot ke arahnya. Toni berteriak ketakutan dan dia langsung kabur dari unit itu.

Baca juga:  Knock at the Cabin (2023)

Dia lalu berpapasan dengan Dino, salah satu warga rusun yang menjadi saingannya dalam merebut hati Tari. Dino meminta tolong Toni membantunya mengambilkan garpu yang jatuh di unit 11. Sambil mengomel, Toni membantu mengambil garpu itu lewat lubang di dinding yang sebelumnya sudah dibuat Dino. Tujuan Dino melubangi dinding itu, dia akan mencuri di unit tetangga sebelahnya yang sudah lama tidak ada penghuninya. Di dalam unit itu, Toni tidak sengaja menemukan album foto dan ada foto mendiang ibunya. Dia pun kaget dan memasukkan album foto itu ke dalam sakunya.

Sementara itu, Bondi dan dua temannya merasakan suasana malam itu begitu hening dan mencekam. Banyak unit kosong karena ditinggalkan penghuninya mengungsi ke tempat lain. Mereka mengetuk satu per satu unit rusun untuk mengecek keberadaan penghuninya. Sampai akhirnya mereka membobol ke salah satu unit yang ternyata milik Pak RT. Di ruangan itu, mereka terkejut melihat foto-foto sejarah rusun tersebut yang  terlihat bahwa awalnya ada bekas kuburan. Ada foto banyak orang-orang berkumpul tertulis tanggal 17 April setiap 29 tahun sekali. Mereka yakin nanti tengah malam tepat tanggal 17 April akan ada orang-orang berkumpul seperti dalam foto itu juga. Mereka bertiga akhirnya menuju ke lantai 14 karena penasaran mencari tangga ke lantai 15.

Sementara itu, Rini yang penasaran dengan koper yang selalu dibawa Bapak akhirnya berhasil membuka laci dan mengambil kopernya. Dia bergegas membawnya pergi agar tidak ketahuan Bapak yang sedang tidur. Di luar, Rini bertemu dengan Toni, Dino, dan Wisnu dan Tari. Mereka akhirnya bersama-sama membuka koper itu dan terkejut setelah melihat bahwa koper itu berisi ratusan potongan jari manusia. Mereka langsung lari ketakutan dan berniat keluar dari rusun. Namun Rini teringat pada Bondi dan bermaksud mencarinya. Toni dan Wisnu lalu menemaninya, sementara Tari dan Dino kabur ke lantai bawah. Ketika sampai lantai dasar, mereka terjebak genangan air yang penuh aliran listrik.

Alih-alih menyelamatkan diri, justru teror demi teror terus menghantui mereka. Di lantai dasar, Dino diteror oleh Rabinom dan akhirnya dia tewas secara mengenaskan tertusuk garpu serok sampah.  Sementara Pak Ustadz tewas setelah diteror hantu ibu hamil mengerikan yang merupakan salah satu korban tragedi lift. Rini yang menyaksikan kejadian itu lari ketakutan dan bersembunyi ke dalam tempat sampah akhirnya juga tewas terjatuh ke bawah.

Bondi dan kedua temannya yang berada di lantai 14 menemukan sebuah unit rusun yang tidak terkunci. Bondi masuk duluan dan melihat adanya seseorang duduk di kursi. Saat dia mendekatinya, ternyata orang itu adalah Ian, adik bungsunya yang dulu hilang dibawa arwah. Melihat adiknya masih hidup, Bondi berteriak dan lari ketakutan. Di luar dia bertemu dengan Rini yang sedang mencarinya. Ketika mendengar Iyan ada di dalam dan masih hidup, Rini langsung masuk dan membawa yIan keluar.

Baca juga:  Qodrat (2022)

Saat berusaha pergi dari sana, mereka berpapasan dengan Bapak. Bapak berusaha menjelaskan semuanya kepada Rini bahwa yang dia lakukan untuk melindungi keluarganya, namun Rini tidak mempercayainya. Bapak mengakui kesalahannya karena dia telah mengajak Ibu untuk bersekutu dan mengabdi kepada Raminom. Saat Bapak melihat Iyan, dia langsung ingin menghajarnya, namun Rini mencegahnya. Suasana menjadi kacau. Mayat-mayat hidup bermunculan diiringi badai dan kilat yang menyambar-nyambar. Mereka tercerai berai. Saat berlari sambil memanggil-manggil yang lainnya, tiba-tiba seseorang memukul kepala Rini dan membuatnya jatuh pingsan.

Dalam kondisi setengah sadar, Rini melihat sekelilingnya banyak orang dan mayat hidup yang sedang melakukan ritual pemujaan sekte Pengabdi Setan. Ritual itu dipimpin oleh Iyan, sang adik yang menjadi jelmaan setan. Sementara itu, Bondi, Wisnu dan dua temannya berada di seberang dalam keadaan terikat dengan Raminom di belakang mereka. Mereka menyaksikan Bapak disiksa dan dibunuh dengan sangat sadis. Bapak dieksekusi dengan cara menarik kedua tangan dan kakinya menggunakan empat kuda ke arah yang berlawanan.

Iyan yang ternyata bisa berbicara memberikan selembar daun untuk dimakan Rini. Rini kemudian berhalusinasi menjalani kehidupan enak dan kuliah yang dia idam-idamkan. Namun Rini segera berteriak dan berhasil memuntahkan kembali daun yang dimakannya sehingga Rini kembali tersadar. Di saat kritis, Budiman datang menyelamatkan mereka. Budiman menembakkan senjatanya ke arah mayat-mayat hidup dan melemparkan biji-bijian merah ke arah mereka. Dengan menggunakan senjata mistis yang dibawanya, dia berhasil membuat Raminom terbang ketakutan dan kabur. Iyan mencoba memberi perintah pada para anggota sekte dengan bahasa isyarat, namun Rini memukulnya dengan tongkat kayu yang membuat Iyan terpental.

Akhirnya Budiman berhasil menyelamatkan Rini, Toni, Wisnu dan Bondi beserta kedua temannya. Mereka meninggalkan rusun itu menggunakan perahu karet yang dibawa oleh Budiman. Budiman menceritakan bahwa dulu Bapak adalah seorang polisi. Pada tahun 1955, saat bertugas menemukan sekte pemujaan pada Raminom, Bapak mengajak Ibu untuk bergabung agar Rini dan adiknya lahir serta agar ibunya bisa terkenal. Namun belakangan, Bapak ingin membatalkan perjanjian itu, tapi syaratnya sungguh berat. Bapak harus membunuh 1000 jiwa untuk menebusnya. Sehingga saat ini Bapak memutuskan untuk menjadi eksekutor petrus. Bapak memang telah melakukan kesalahan, tapi dia tetap sayang kepada Rini dan adik-adiknya. Sejak awal, Raminom yang mengincar Bapak dan ibu hanyalah kamuflase. Akan ada rencana yang lebih besar dan jahat.

– – –

Batara dan Damina memasuki salah satu unit rusun dan kembali berdansa. Mereka memutuskan untuk tidak berada di pihak manapun.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *