Sinopsis Unlocked (2023)

120 votes, average 7.6 out of 10

Pagi itu, Lee Na-mi dibangunkan oleh alarm di ponselnya. Dia segera bersiap-siap untuk bekerja di bagian marketing di sebuah perusahaan startup. Na-mi adalah seorang pekerja keras. Ia juga sering membantu di kafe milik ayahnya. Meski hidupnya datar-datar saja, Na-mi sangat bergantung pada ponselnya untuk segala urusan. Mulai dari pengingat waktu, hingga pekerjaan dan komunikasi.

Suatu malam, setelah bersenang-senang dengan teman-temannya, Na-mi kehilangan ponselnya dalam perjalanan pulang ke rumah. Ponselnya terjatuh waktu di dalam bus dan seorang pria mengambil ponsel tersebut.

Keesokan paginya, teman Na-mi yang bernama Eun-Joo menelepon ke ponselnya dan diterima oleh pria tersebut. Pria itu yang mengaku menemukan ponsel Na-mi dan ingin mengembalikannya. Namun, pria itu menggunakan suara palsu dan menyamar sebagai perempuan yang tulus ingin mengembalikan ponselnya.

Eun-Joo menemui Na-mi yang masih dalam keadaan mabuk dan memberitahunya tentang telepon dari orang yang mengaku menemukan ponsel-nya. Na-mi kemudian menghubungi orang tersebut dan memintanya untuk mengembalikan ponsel-nya ke kafe ayahnya. Tanpa disadarinya, lawan bicaranya adalah seorang pria yang memutar rekaman suara perempuan untuk menipu Na-mi. Setelah percakapan selesai, pria itu memecahkan layar ponsel Na-mi dan sepertinya memiliki rencana jahat.

Tidak lama kemudian, Na-mi menerima telepon dari seseorang yang berniat mengembalikan ponselnya dan mengatakan bahwa ponsel Na-mi rusak. Orang tersebut mengatakan telah menanggung semua biaya perbaikan dan memberikan alamat tukang reparasi tempat Na-mi dapat mengambil ponselnya.

Na-mi mendapatkan alamat sebuah toko reparasi dan memasukinya, meskipun gedung tersebut terlihat terbengkalai. Di sana, dia bertemu dengan seorang pria yang mengenakan masker dan topi agar identitasnya tidak terungkap. Pria tersebut memberikan formulir untuk diisi oleh Na-mi sebelum melakukan perbaikan pada ponselnya, termasuk meminta kata sandi keamanan ponsel Na-mi.

Pria tersebut, yang kemudian kita kenal sebagai Jun-yeong, menambahkan sebuah spyware ke dalam ponsel Na-mi. Begitu Na-mi mengambil ponselnya kembali, Jun-yeong bisa melihat aktivitas Na-mi melalui ponsel tersebut sepanjang waktu. Jun-yeong dapat melacak setiap gerakan Na-mi sementara Na-mi tidak menyadari bahwa dia sedang diawasi dan difoto melalui kamera ponselnya.

Baca juga:  Pengabdi Setan 2: Communion (2022)

Jun-yeong mulai mengumpulkan informasi detail dari kehidupan pribadi Na-mi melalui ponselnya. Dia dapat melihat rutinitas harian Na-mi dan ke mana dia pergi serta siapa yang dia temui, termasuk tempat Na-mi bekerja. Bahkan Jun-yeong dapat mengakses semua chat dan sosial media Na-mi, bahkan saat Na-mi tertidur malam hari. Jun-yeong juga tahu alamat rumah Na-mi dan kode masuk untuk rumahnya.

Keesokan harinya, Na-mi akhirnya sadar bahwa ponselnya telah ditanam spyware yang membahayakan kehidupan dan karirnya. Sebuah foto dengan rekannya terposting sendiri di akun sosial media Na-mi pada malam hari di mana Na-mi terlihat melecehkan rekan kerjanya, menyebabkan kerugian besar bagi perusahaannya. Akhirnya, Na-mi dipecat meskipun dia memberitahu atasannya bahwa ponselnya sedang diretas. Atasannya tidak mau tahu.

Di tempat lain, Ayah Jun-yeong, seorang detektif polisi bernama Ji-man sedang menangani kasus pembunuhan yang sangat mengerikan. Para polisi belum menemukan petunjuk sama sekali dari kasus tersebut. Namun Ji-man memperhatikan bahwa mayat-mayat ini dikuburkan dekat pohon plum yang pernah ia tanam bersama putranya.

Ji-man merasa semua pembunuhan ini kemungkinan berhubungan dengan putranya yang menghilang bertahun-tahun yang lalu. Ji-man kemudian melacak lokasi anaknya melalui interaksi chat dengan mantan istrinya. Setelah menemukan tempat persembunyian Jun-yeong, Ji-man menemukan cukup bukti yang melibatkan putranya dalam kasus pembunuhan tersebut.

Sementara itu, Jun-yeong terus muncul dalam kehidupan Na-mi dengan cara yang berbeda-beda. Dia datang ke kafe Na-mi dan meminta jus buah plum yang yang sebenarnya sudah terdaftar dari menu. Mereka bertemu lagi dengan alasan Jun-yeong akan membeli CD musik bekas yang dijual Na-mi secara online. Saat COD di kafe ayah Na-mi, Jun-yeong memberikan kartu namanya yang menyebutkan bahwa dia adalah seorang ahli IT di sebuah perusahaan. Jun-yeong berusaha membiasakan diri sehingga Na-mi tidak akan mencurigainya sebagai stalker-nya.

Saat kejadian ponselnya diretas, Jun-yeong datang untuk membantu Na-mi mengetahui siapa yang meretasnya. Jun-yeong memberikan penjelasan yang rumit pada Na-mi tentang bagaimana cara kerjanya. Na-mi yang mudah tertipu mempercayainya tanpa ragu. Ia bahkan mencurigai Eun-Joo yang melakukannya.

Baca juga:  Halloween Kills (2021)

Di sisi lain, ayah Na-mi menganggap perilaku Jun-yeong terlihat aneh dan memperingatkan Na-mi melalui telepon. Namun Na-mi tidak terlalu memperhatikan kekhawatiran ayahnya. Jun-yeong yang mendengar semua percakapan Na-mi dan ayahnya menjadi khawatir. Besoknya, dia kemudian mencoba menyingkirkan Ayah Na-mi dengan datang ke rumahnya dan menyekapnya.

Na-mi merasa bersalah karena telah menuduh Eun-Joo. Ia akhirnya ingat bahwa beberapa hari yang lalu ia pernah memberikan passwordnya pada tukang servis ponsel.

Sementara itu, Ji-man dan rekan detektifnya terus menyelidiki Jun-yeong dan menemukan toko reparasi ponsel milik Jun-yeong. Mereka pun pergi ke sana untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Di sana, mereka menemukan toko tersebut dalam keadaan berantakan dengan kertas dan perangkat berserakan di seluruh ruangan.

Kebetulan di saat yang sama, Na-mi juga pergi ke tempat tersebut sambil membawa polisi. Na-mi bercerita pada Ji-man bahwa ponselnya telah diretas selepas melakukan reparasi di toko itu. Mereka akhirnya bekerja sama untuk menemukan dan menangkap Jun-yeong.

Na-mi yang sudah sadar bahwa ponselnya telah disadap berpura-pura tidak tahu, lalu menghubungi Jun-yeong untuk datang ke apartemennya. Ji-man dan rekannya berencana menangkap Jun-yeong di luar gedung. Mereka berhasil menjebak  Jun-yeong, tapi Ji-man merasa ada yang salah karena ia tidak mengenali pria itu. Pria itu berhasil melarikan diri.

Mereka kemudian menyusun rencana selanjutnya. Na-mi menukar kartu SIM-nya dengan ponsel lamanya yang tidak terpakai agar Jun-yeong tidak bisa melacaknya lagi. Ji-man kemudian mengantar Na-mi menginap di rumah ayahnya demi keselamatannya. Saat turun dari mobil, Na-mi mengatakan bahwa dia akan terus mengabari Ji-man.

Sampai di rumah ayahnya, Na-mi melihat ayahnya sudah memakai selimut dan dia memutuskan untuk tidak mengganggunya. Saat dia mau tidur di kamarnya, Jun-yeong tiba-tiba mengirimkan pesan dan menanyakan kenapa dia mengganti ponselnya. Jun-yeong menyuruh Na-mi untuk menelponnya. Namun, ternyata dia mendengar suara ponsel yang bergetar dari atas plafon rumahnya.

Baca juga:  Badarawuhi di Desa Penari (2024)

Na-mi pun panik dan segera kembali memasuki kamar ayahnya, dan menemukan bahwa ayahnya tidak ada di tempat tidur. Pria itu muncul dan marah padanya karena telah merusak rencananya. Dia kemudian menyuruh Na-mi untuk mengabari Ji-man melalui SMS bahwa dia baik-baik saja. Pria itu kemudian mengikat Na-mi dan ayahnya di bak mandi yang terisi penuh air. Setelah mengunci keduanya di sana, pria itu kembali ke ruang tamu dan menemukan catatan yang ditulis Na-mi yang sebelumnya ditunjukkan pada Ji-man bahwa dia tidak akan mengabari melalui SMS tapi hanya lewat telepon.

Pria itu pun panik. Tidak lama setelah itu, Ji-man dan rekannya masuk dan berhasil menghajar pria itu habis-habisan. Ji-man kemudian memborgol pria itu di kursi dan menanyakan perihal Jun-yeong. Ji-man menemukan catatan-catatan di sekitarnya yang berisi detail pembunuhan yang dilakukan oleh pria itu. Putranya, Jun-yeong sebenarnya adalah salah satu korban dari pria ini. Dia mengambil identitas Jun-yeong dengan menguasai detail-detail terkait Jun-yeong.

Sementara itu, Na-mi yang berhasil diselamatkan oleh rekan Ji-man, secara diam-diam mengambil pistol polisi itu. Dia lalu bangkit dan berjalan ke arah pria itu dan menembaknya hingga tewas. Setelah membunuh pelaku, Na-mi merasa bahagia karena dia bisa hidup dengan bebas tanpa gangguan lagi.

Berita itu kemudian viral dan kafe ayah Na-mi kebanjiran pengunjung. Saat Na-mi sedang membantu ayahnya, dia melihat seseorang mengarahkan kamera ke arah mereka.

Tagline:Why are you doing this to me?
Year:
Duration: 117 Min
Country:
Release:
Language:한국어/조선말
Director:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *