Sinopsis Barbarian (2022)

25158 votes, average 7.4 out of 10

Malam itu hujan deras. Tess Marshall (Georgina Campbell) tiba di sebuah rumah yang dia pesan melalui Airbnb di Barbary Street nomor 467. Tapi saat dia mencoba untuk masuk rumah, dia tidak menemukan kuncinya. Dia mencoba menghubungi yang berkepentingan namun tidak ada jawaban. Saat dia mau meninggalkan tempat itu, dia melihat lampu menyala di dalam rumah. Dia pun membunyikan bel. Seorang pria bernama Keith Toshko (Bill Skarsgard) keluar menemuinya. Dia bilang bahwa dia juga memesan rumah itu. Karena mereka tidak bisa menghubungi pemilik rumah, Keith mengajak Tess untuk tinggal sementara sambil mencari penyelesaiannya.

Tess berusaha memesan hotel di tempat lain, namun semua hotel yang dia hubungi full-booked. Dia lalu mandi dan minum sebotol anggur bersama Keith. Dia menceritakan bahwa dia akan menemui seorang pembuat film bernama Bonnie Zane (Sophie Sorensen) untuk wawancara kerja. Keith mengatakan bahwa dia pernah menonton salah satu film karya Bonnie. Mereka menjadi sedikit akrab, sebelum akhirnya berangkat tidur.

Saat tengah malam, Tess terbangun mendengar Keith mengigau dalam tidurnya. Dia mencoba membangunkannya. Mereka sama-sama terkejut. Keith mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

Keesokan harinya, Tess berangkat untuk wawancara. Saat melangkah ke luar rumah, dia terkejut ketika menyadari bahwa semua rumah di tempat itu, selain rumah yang dia tempati, semua terbengkalai ditinggal para penghuninya. Tess kemudian pergi menemui Bonnie di sebuah restoran.

Saat Tess sampai di rumah kembali, seorang pria bernama Andre (Jaymes Butler) mengejarnya dan menyuruhnya keluar dari rumah itu. Tess buru-buru masuk rumah karena merasa ketakutan. Setelah merasa aman, dia penasaran pada ruang bawah tanah di rumah itu lalu masuk menuruni tangganya. Saat dia masuk, pintunya menutup sendiri dan dia terkunci dari luar. Dia lupa membawa ponselnya yang tertinggal di meja dapur.

Tess mencoba membuka jendela kecil, namun sia-sia. Saat dia mencari alat untuk membantu membukanya, dia menemukan seutas tali yang ujungnya masuk ke dalam sebuah lubang di dinding. Dia menariknya, lalu terbukalah pintu masuk rahasia ke sebuah lorong gelap. Meski awalnya ragu-ragu, Tess masuk ke lorong tersebut. Dia menemukan sebuah ruangan dengan ranjang, kamera, dan sidik jari berdarah di dinding, serta tangga turun menuju lorong yang lebih dalam lagi. Dia ketakutan dan berlari kembali ke ruang bawah tanah. Dia melihat Keith di luar, jadi dia memintanya untuk membantu mengeluarkannya.

Baca juga:  Halloween Kills (2021)

Tess menjelaskan kepada Keith apa yang telah dia lihat dan mengatakan mereka harus keluar dari rumah itu. Keith meyakinkannya bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, jadi dia pergi untuk memeriksanya. Setelah beberapa saat, Tess pergi menyusul Keith menuruni tangga. Dia mendengar Keith berteriak dan meminta bantuan. Tess menemukannya di lorong, dan dia mengatakan ada sesuatu yang telah menggigitnya. Saat mereka berusaha untuk kabur, sesosok monster berbentuk manusia telanjang yang mengerikan, “The Mother”, muncul dan menghancurkan kepala Keith hingga tewas. Monster itu kemudian mengaum ke arah Tess.

– – –

Seorang penulis skenario, AJ Gilbride (Justin Long) sedang mengendarai mobilnya saat dia mendapat telepon dari rekan-rekan kerjanya. Mereka mengatakan bahwa dia dikeluarkan dari proyek terbaru mereka karena ada seorang wanita menuduh bahwa AJ telah memperkosanya. AJ bersikukuh bahwa dia tidak bersalah. Tapi bahkan akuntannya sudah tidak mau lagi mengurus keuangannya.

AJ kemudian pergi ke negara bagian Michigan. Dia menuju ke rumah miliknya yang dia sewakan. Ternyata, rumah itu adalah rumah yang disewa oleh Tess dan Keith. Dia tiba dan menemukan barang bawaan Tess. Dia menelepon manajer yang mengatur sewa rumahnya. Namun orang di seberang mengatakan bahwa rumahnya belum disewakan. Dia lalu pergi ke ruang bawah tanah untuk menyelidiki karena melihat pintunya terbuka. Dia bertemu dan dikejar oleh The Mother dan akhirnya jatuh ke dalam lubang tempat Tess juga dikurung di sana.

– – –

Kembali ke tahun 80-an, saat Barbary Street masih dipenuhi penduduk. Seorang pria bernama Frank (Richard Brake), yang tinggal di rumah yang tersebut, pergi ke supermarket untuk membeli produk bayi. Saat pulang, dia melihat seorang wanita muda dan mengikutinya hingga ke rumahnya. Frank berpura-pura menjadi petugas PLN untuk masuk ke dalam rumahnya dan membuka kunci jendela kamar mandinya. Saat dia kembali ke rumah, tetangganya memberi tahu Frank bahwa dia dan istrinya akan pindah ke tempat lain dan menjual rumah mereka.

Baca juga:  The Wasteland / El Páramo (2021)

– – –

Kembali ke masa sekarang, di dalam lubang, Tess menyuruh AJ agar diam dan tenang. The Mother kemudian menurunkan botol dot bayi ke dalam lubang. Tess meminumnya, tapi AJ tidak mau. The Mother memasuki lubang dan memperlakukan Tess seperti bayinya. The Mother lalu menyeret AJ keluar lubang dan membawanya ke sebuah ruangan untuk menyusuinya. Sementara itu, Tess berhasil keluar lubang dan kabur menuju ruang bawah tanah. Dia berhasil keluar melalui jendela dan ditolong oleh Andre yang kebetulan lewat. Andre membawa Tess ke tempat yang aman, tapi Tess bersikeras untuk kembali membebaskan AJ.

Tess lalu menghubungi polisi, tapi mereka tidak percaya pada ceritanya. Tess membawa mereka ke rumah, tapi karena dia tidak memiliki bukti adanya tindak kejahatan, polisi pergi.

Hari mulai gelap saat Tess masuk ke dalam rumah untuk mengambil kunci mobilnya. Saat dia masuk ke mobil, The Mother  muncul dan mencoba masuk ke mobil Tess. Tess menabrakkan mobilnya ke samping rumah untuk membunuh The Mother, namun hanya membuatnya pingsan sebentar.

Sementara itu, AJ masuk ke sebuah ruangan dan menemukan Frank tua. Dia terbaring di tempat tidur dan hampir mati. AJ melihat beberapa kaset video yang disimpan Frank tentang wanita yang telah diperkosanya selama bertahun-tahun. Saat AJ berteriak untuk mengungkapkan betapa gilanya dia, Frank mengeluarkan pistol dan menembak kepalanya sendiri.

AJ mengambil pistolnya dan keluar ruangan. Tiba-tiba Tess memanggilnya yang membuat AJ terkejut dan menarik pelatuknya. Tess tertembak di perut, tetapi AJ berhasil membantunya dan mereka berdua keluar dari rumah tersebut.

Mereka berdua menuju ke tempat Andre, di bawah tandon air besar. Andre menyuruh mereka pergi untuk menyelamatkan diri. Dia menceritakan kepada mereka bahwa Frank, pemilik rumah tersebut menculik para wanita dan memperkosa mereka. Menghasilkan anak-anak yang juga akan dia perkosa, dan The Mother adalah hasil perkosaan inses yang telah ada di rumah selama lebih dari 40 tahun. Andre yakin bahwa The Mother tidak akan menemukan mereka di tempat itu. Tapi ternyata The Mother tiba-tiba muncul dan menarik tangannya hingga putus. Lalu memukulinya dengan potongan tangannya tersebut hingga tewas.

Baca juga:  Red Notice (2021)

Tess dan AJ berlari dan mencoba kabur menaiki menara tandon air. Pistol AJ sempat terjatuh saat The Mother mengejar mereka. AJ berpikir licik agar dia bisa selamat. Dia mendorong Tess dan melemparkannya dari menara, karena dia menyadari bahwa The Mother secara naluriah akan menyelamatkan “bayinya”. AJ kemudian mengambil pistolnya dan menyusul ke bawah. Dia mereka berdua terkapar di tanah, lalu mencoba menolong Tess, sambil meminta maaf atas tindakannya. The Mother tiba-tiba bangkit kembali dan menyerang AJ, mencongkel matanya dengan ibu jarinya dan akhirnya membelah kepalanya menjadi dua. The Mother kemudian merangkak ke arah Tess untuk menyusuinya. Tess mengambil pistol AJ yang tergeletak, mengarahkan ke kepala The Mother dan menembaknya.

Tess kemudian bangkit dan berjalan pergi dari tempat tersebut.

 

Tagline:Some stay for a night. Some stay for a week. Some never leave.
Rate:R
Year:
Duration: 102 Min
Country:
Release:
Language:English
Budget:$ 10.500.000,00
Revenue:$ 30.000.000,00

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *