Sinopsis Ivanna (2022)

335 votes, average 6.7 out of 10

Tahun 1943

Sekelompok tentara Jepang sedang menyerang sebuah keluarga Belanda dan membunuh penghuninya. Ivanna (Sonia Alyssa) yang merupakan anak dari keluarga Belanda tersebut menyuruh para pembantunya untuk segera pergi. Dia kemudian berbicara kepada Matsuya, pemimpin pasukan Jepang tersebut. Dia memohon atas keselamatan dirinya namun Matsuya mencekiknya. Saiful yang merupakan kekasih Ivana datang dan memukul Matsuya dengan batu. Dia lalu menarik Ivana untuk melarikan diri. Matsuya bangkit dan menembakkan pistolnya.

Tahun 1993

Ambar (Caitlin Halderman) dan adiknya, Dika (Jovarel Callum) sedang dalam perjalanan menaiki sebuah bus. Ambar merupakan seorang gadis yang memiliki keterbatasan penglihatan. Namun meski begitu, Ambar memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal yang tak kasat mata. Mereka tiba di sebuah panti jompo milik teman mendiang ibu mereka di pedalaman Bandung. Mereka disambut oleh Agus dan ibunya, Bi Wati. Saat itu adalah menjelang lebaran sehingga penghuni panti sebagian besar pulang ke keluarganya masing-masing. Ambar kemudian dikenalkan pada para penghuni Panti itu yang masih tersisa, yaitu Nenek Ani, Oma Ida, dan Kakek Farid. Dia juga dikenalkan pada satu-satunya perawat di situ yaitu Rina.

Beberapa saat kemudian di Wati malah pamit karena akan berlebaran di tempat lain. Kemudian datanglah Arthur, cucu Oma Ida. Arthur kemudian berkenalan dengan Ambar.

Kakek Farid dan Dika bermain lempar frisbee di halaman belakang. Tanpa sengaja frisbee yang dilempar kakek masuk ke sebuah bangunan paviliun kosong di samping Panti. Saat dia dan Arthur akan mengambilnya, turunlah hujan lebat. Arthur mendobrak pintu bangunan tersebut dan masuk untuk mengambil frisbee bersama Dika. Ambar yang mencari Dika pun menyusulnya menggunakan payung. Saat memasuki bangunan itu lebih jauh, tiba-tiba Ambar terperosok pada lantai kayu yang pecah dan terjatuh ke lantai bawahnya. Dika dan Arthur pun segera menyusulnya.

Di ruang bawah tanah, mereka menemukan sebuah patung manekin tanpa kepala. Tak lama Agus datang menyusul mereka. Agus dan Arthur membawa sebuah peti ke atas. Saat Ambar mau ke atas juga, tiba-tiba patung manekin di belakangnya berdiri dan mendekatinya. Namun saat Ambar berbalik, patung tersebut masih berada di tempatnya semula.

Mereka membawa peti tersebut ke panti dan membukanya, sementara Ambar mengobati luka di tangannya. Di dalam peti mereka menemukan sebuah buku harian dan beberapa piringan hitam. Nenek Ani menyelutuk bahwa mengambil barang orang lain itu pamali, Oma Ida menyelanya dan merekapun saling berdebat. Arthur kemudian memainkan piringan hitam tersebut yang berisi lagu Belanda dan mereka pun berdansa bersama.

Baca juga:  The Exorcist: Believer (2023)

Saat mereka sedang asik berdansa, tiba-tiba mati lampu. Mereka memutuskan untuk berangkat tidur. Sementara Agus yang ternyata mempunyai hubungan spesial dengan Rina berada di dapur. Saat mereka sedang bermesraan tiba-tiba pintu terbuka sendiri.

Di tengah malam, Ambar terbangun oleh suara interkom yang menyala dan berisik. Dia pun keluar kamar dan mencoba memanggil Agus. Tiba-tiba dia merasakan suasana ruangan berubah menjadi terang dan dia menyaksikan Ivanna sedang bersama dengan Saiful yang terluka di kakinya. Dia tersadar kembali saat Dika menghampirinya.

Sementara itu, nenek Ani juga terbangun karena interkom yang menyala. Intercom itu memperdengarkan lagu Belanda yang sebelumnya mereka dengar. Nenek Ani kemudian bangun dan menuju ruang tengah untuk mematikan gramofonnya. Sekelebat bayangan tiba-tiba muncul di dapur dan menjatuhkan piring. Saat nenek Ani membersihkan piringnya, dia melihat sesosok makhluk yang membuatnya ketakutan dan berlari. Dia memasuki kamar mandi dan menguncinya. Namun, sosok tersebut ternyata ada di belakangnya dan mencekiknya dengan kuat hingga kedua bola matanya terlepas.

Paginya mereka semua kesiangan padahal hari itu adalah Hari Raya Idul Fitri, sehingga mereka melewatkan salat Ied. Patung manekin tanpa kepala yang ada di ruang bawah tanah tiba-tiba sudah berada di ruang tengah, duduk di atas kursi. Agus dan Arthur saling menuduh bahwa mereka yang membawanya, tapi mereka sama-sama membantahnya.

Kakek Farid kemudian membacakan buku harian Ivanna pada Ambar. Ambar juga menceritakan bahwa dia bisa melihat hal-hal yang gaib dan semalam dia merasa melihat sesuatu. Mereka kemudian berfoto di dapur, dan menyadari bahwa nenek Ani belum berada di antara mereka. Rina kemudian ke kamar nenek Ani untuk memanggilnya, namun nenek Ani tidak ada di kamarnya. Mereka kemudian beramai-ramai mencari nenek Ani. Ambar yang mencarinya ke kamar mandi menemukan mayat nenek Ani yang sudah tanpa kepala. Dia pun berteriak histeris dan membuat yang lainnya ketakutan.

Baca juga:  Resident Evil: Welcome to Raccoon City (2021)

Arthur yang ketakutan bermaksud membawa Oma Ida pergi. Namun Agus tidak mengijinkannya dan mengunci tempat itu. Saat mereka melihat ke ruang tengah, Arthur merasa melihat patung manekin tersebut sudah tidak ada. Tapi saat dia melihat kembali, ternyata patung itu masih ada di tempatnya.

Tak lama kemudian seorang anggota polisi bernama Yudi datang untuk menyelidiki peristiwa tersebut. Yudi kemudian melihat kondisi mayat Nenek Ani dan panik. Dia kemudian kembali ke mobilnya menghubungi kantor untuk meminta bantuan, namun tidak tersambung. Yudi kemudian kembali masuk ke rumah mencoba menghubungi lewat telepon rumah yang ternyata juga mati. Sementara itu Dika melihat patungnya berdiri sendiri. Dan sesaat kemudian lampu kembali padam. Saat Ambar dan Dika melihat ke arah lain, patung itu kembali duduk.

Tiba-tiba gramofon menyala kembali. Ambar mendekati gramofon dan sesaat kemudian dia merasa ruangan itu menjadi terang. Dia bisa melihat dengan jelas dan kembali menyaksikan Ivanna sedang bersama Saiful yang terluka. Para pembantu Ivanna mendekatinya dan justru memukul dan menyeretnya. Orang-orang lain yang tidak menyaksikan apa yang dilihat Ivanna mendengarkan kejadian itu melalui interkom. Ambar melihat para pembantu Ivana yang terdiri dari orang-orang pribumi justru menganiaya Ivanna.

Matsuya masuk dan mengungkapkan ejekan pada Ivanna bahwa kecintaan Ivanna pada masyarakat pribumi tidak ada gunanya, karena para pribumi ternyata justru menghianatinya. Ivanna pun bersumpah bahwa setiap darahnya yang menetes, dia tidak akan membuat mereka tenang. Sesaat kemudian Matsuya memenggal kepala Ivanna.

Saiful yang menyaksikan kejadian tersebut berteriak dan membopong mayat Ivana menuju keluar rumah. Ambar mengikutinya dan menyaksikan Matsuya membuang kepala Ivanna ke dalam sumur serta melihat Saiful membawa mayat Ivanna ke ruang bawah tanah Paviliun samping Panti. Para penghuni panti dan Yudi terus mengikuti Ambar. Di ruang bawah tanah, Ambar menyaksikan Saiful menyalakan gramofon dan melumuri mayat Ivanna dengan tanah liat. Saiful kemudian menutup patung mayat Ivanna dengan kain dan kembali ke atas sambil membawa bambu runcing. Ambar mengikutinya naik dan menyaksikan Saiful dihajar oleh tentara Jepang.

Ambar kembali turun ke bawah. Tiba-tiba kursinya jatuh. Yudi mendekati kursi tersebut dan tiba-tiba, sosok Ivanna tanpa kepala muncul mencekiknya. Agus berinisiatif mengambil bambu runcing dan menusuk sosok Ivanna. Namun Ivanna justru berbalik menyerang Agus dan mencabut kepala Agus terlepas dari tubuhnya. Mereka semua segera naik ke atas dan menutup lubang di lantai. Mereka berusaha kabur dari tempat itu menggunakan mobil Yudi. Namun sialnya, mesinnya tidak mau menyala. Suara Ivana kemudian terdengar lewat interkom mobil polisi yang mengatakan bahwa dia menginginkan kepalanya kembali.

Baca juga:  Lamb (2021)

Tiba-tiba pintu mobil terbuka dan Oma Ida tertarik keluar. Arthur dengan cepat menyusulnya. Ivanna lalu muncul dan mencabut kepala Oma Ida. Arthur yang mencoba menyerangnya tidak lepas dari kebrutalan Ivana yang juga mencabut kepalanya. Mereka kemudian memutuskan untuk kembali ke dalam rumah untuk menghancurkan patung Ivanna. Ambar kemudian teringat bahwa tentara Jepang telah membuang kepala Ivanna ke dalam sumur di belakang rumah. Mereka kemudian menuju sumur itu sambil membawa patung Ivanna. Yudi kemudian menghancurkan patung Ivanna menggunakan kapak. Mereka kemudian menyirami jasad ivanna di dalam patung dengan minyak dan alkohol, lalu membuangnya ke dalam sumur. Saat mereka akan membakarnya, ternyata korek Yudi tertinggal di mobil dan dia pun segera mengambilnya.

Saat berada di dekat sumur, sosok Ivanna muncul mencekik Ambar dan Dika. Rina mengambil kapak dan menyerang Ivanna dari belakang. Ivanna terjatuh ke dalam sumur membawa Ambar dan Dika turut serta. Dasar sumur tersebut ternyata kering. Di dasar sumur, Ambar menemukan kepala Ivanna. Ambar berteriak agar mereka yang di atas melemparkan koreknya. Ambar berusaha menyalakan koreknya namun sosok Ivanna kembali muncul dan mencekiknya dari belakang. Dika meraih dan menyalakan koreknya, kemudian membakar jasad Ivanna di dasar sumur. Sosok Ivanna pun ikut terbakar bersamaan dengan jasadnya. Ambar dan Dika akhirnya berpelukan.

Seminggu kemudian, mereka berkemas untuk meninggalkan Panti tersebut. Saat ruangan sudah sepi tiba-tiba gramofon kembali menyala dan melantunkan lagu Belanda.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *